Indonesia Spice Up the World di ASEAN Bazaar Jadi Ajang Kenalkan Kuliner RI di Buenos Aires
loading...
A
A
A
Di tahun ini, “Indonesia Spice Up the World” hadir di ASEAN Bazaar, festival tahunan yang diadakan ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
Pengunjung, tua dan muda, sontak beranjak naik ke panggung dan bergoyang bersama. Yang lain mengelilingi panggung utama untuk menonton dan mengabadikan momen langka ini dalam foto atau video.
Stand Maravillosa Indonesia
KBRI Buenos Aires
Bersama dengan Dharma Wanita Persatuan, KBRI Buenos Aires juga mempromosikan berbagai seni, budaya, dan pariwisata Indonesia di stand “Maravillosa Indonesia” atau “Wonderful Indonesia”.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
Pengunjung, tua dan muda, sontak beranjak naik ke panggung dan bergoyang bersama. Yang lain mengelilingi panggung utama untuk menonton dan mengabadikan momen langka ini dalam foto atau video.
Stand Maravillosa Indonesia
KBRI Buenos Aires
Bersama dengan Dharma Wanita Persatuan, KBRI Buenos Aires juga mempromosikan berbagai seni, budaya, dan pariwisata Indonesia di stand “Maravillosa Indonesia” atau “Wonderful Indonesia”.