Indonesia Spice Up the World di ASEAN Bazaar Jadi Ajang Kenalkan Kuliner RI di Buenos Aires
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Ribuan orang memadati Plaza Barrancas de Belgrano, Buenos Aires , Argentina mendapat kesempatan mencicipi masakan khas Indonesia. Mereka juga menikmati pertunjukan angklung, yang telah tercatat di UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
Gerobak mie bertuliskan “Indonesia” menjadi pusat stand kuliner Indonesia bertajuk “Indonesia Spice Up the World” atau dalam bahasa setempat, “Indonesia le da Sabor al Mundo”.
Dewi Daryana, pemilik katering IndoDewi yang telah beberapa kali ikut serta dalam kegiatan serupa menyuguhkan masakan Indonesia berupa mie ayam, kari tempe, dan keripik tempe.
Banyak pengunjung ingin mencicipi tempe, karena walaupun Argentina merupakan penghasil kedelai ketiga terbesar di dunia, makanan olahan dari kedelai yang difermentasikan ini belum banyak ditemui di Argentina.
Kopi khas Indonesia juga meramaikan stand “Indonesia Spice Up the World”.
Bekerja sama dengan Daniel Cifuentes, peraih penghargaan barista terbaik Argentina tahun 2012, Indonesia menyajikan kopi Toraja dan Mandailing dengan gaya espresso yang ternyata banyak diminati pengunjung.
Rendang dan ragam sate Nusantara juga membuat antrean panjang. Ada Sate Komoh khas Jawa Timur, Sate Ayam Ponorogo dan Sate Kambing yang populer di Indonesia.
Banyak pula jajanan pasar seperti wingko, martabak, tahu isi, onde-onde, putu ayu, talam ubi, dan kue ku. Hampir semua makanan ludes sebelum acara selesai.
“Indonesia Spice Up the World” adalah program Pemerintah Indonesia yang sedang digencarkan di seluruh dunia. Menurut Duta Besar RI di Buenos Aires, Niniek K. Naryatie, promosi kuliner di Argentina dimaksudkan untuk meningkatkan demand agar masakan Indonesia semakin banyak dikenal oleh warga setempat.
Ke depan, diharapkan semakin banyak ekspor pangan olahan dari Indonesia, terutama bumbu rempah.
Di tahun ini, “Indonesia Spice Up the World” hadir di ASEAN Bazaar, festival tahunan yang diadakan ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
Pengunjung, tua dan muda, sontak beranjak naik ke panggung dan bergoyang bersama. Yang lain mengelilingi panggung utama untuk menonton dan mengabadikan momen langka ini dalam foto atau video.
Stand Maravillosa Indonesia
KBRI Buenos Aires
Bersama dengan Dharma Wanita Persatuan, KBRI Buenos Aires juga mempromosikan berbagai seni, budaya, dan pariwisata Indonesia di stand “Maravillosa Indonesia” atau “Wonderful Indonesia”.
Tenun dan batik Indonesia, sebagai contoh, disukai karena memiliki filosofi yang agung dan bernilai seni tinggi. Dompet tenun, kain batik, dan hiasan dinding kayu khas Indonesia banyak diserbu oleh pengunjung.
Pengunjung juga diajak mengenal budaya Indonesia. Patung Leak, yang merupakan makhluk mitologi dari Bali, menjadi salah satu objek yang paling diminati. Mereka antusias bertanya mengenai makhluk tersebut dan kemudian berfoto bersama karena bentuknya yang khas dan unik.
Mereka juga dikenalkan pada berbagai destinasi wisata Indonesia yang saat ini sudah mulai dibuka kembali. Bali, Borobudur, Danau Toba, Raja Ampat, dan Pulau Komodo, menjadi sejumlah destinasi unggulan yang dipromosikan di stand Maravillosa Indonesia.
ASEAN Bazaar
KBRI Buenos Aires
ASEAN Bazaar merupakan upaya ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina. Acara yang digelar setahun sekali ini sempat tidak diadakan selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
Oleh karennya, kehadiran ASEAN Bazaar disambut antusias oleh warga Buenos Aires. Tahun ini, ACBA bekerja sama dengan Pemerintah Ibu Kota Buenos Aires, untuk menggelar festival di Plaza Barrancas de Belgrano, yang merupakan salah satu taman utama di kawasan elite Belgrano.
Rosario Castagnet, salah satu pengunjung yang datang dari La Plata (50 km luar Ibu Kota Buenos Aires), mengaku senang dan menyukai semua yang disuguhkan di acara ini.
“Ikut serta dalam ASEAN Bazaar adalah pengalaman unik, karena budaya bersatu melalui musik, masyarakat, dan wisatanya. Ini seperti membawa anda pergi ke negara-negara yang belum pernah dikunjungi,” ujarnya.
Sebagai salah satu dari 54 ASEAN Committees in Third Countries/International Organizations, ACBA memiliki misi untuk mempromosikan ASEAN di Argentina. ACBA diwakili lima negara ASEAN yang mempunyai Kedutaan di Buenos Aires, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Gerobak mie bertuliskan “Indonesia” menjadi pusat stand kuliner Indonesia bertajuk “Indonesia Spice Up the World” atau dalam bahasa setempat, “Indonesia le da Sabor al Mundo”.
Dewi Daryana, pemilik katering IndoDewi yang telah beberapa kali ikut serta dalam kegiatan serupa menyuguhkan masakan Indonesia berupa mie ayam, kari tempe, dan keripik tempe.
Banyak pengunjung ingin mencicipi tempe, karena walaupun Argentina merupakan penghasil kedelai ketiga terbesar di dunia, makanan olahan dari kedelai yang difermentasikan ini belum banyak ditemui di Argentina.
Kopi khas Indonesia juga meramaikan stand “Indonesia Spice Up the World”.
Bekerja sama dengan Daniel Cifuentes, peraih penghargaan barista terbaik Argentina tahun 2012, Indonesia menyajikan kopi Toraja dan Mandailing dengan gaya espresso yang ternyata banyak diminati pengunjung.
Rendang dan ragam sate Nusantara juga membuat antrean panjang. Ada Sate Komoh khas Jawa Timur, Sate Ayam Ponorogo dan Sate Kambing yang populer di Indonesia.
Banyak pula jajanan pasar seperti wingko, martabak, tahu isi, onde-onde, putu ayu, talam ubi, dan kue ku. Hampir semua makanan ludes sebelum acara selesai.
“Indonesia Spice Up the World” adalah program Pemerintah Indonesia yang sedang digencarkan di seluruh dunia. Menurut Duta Besar RI di Buenos Aires, Niniek K. Naryatie, promosi kuliner di Argentina dimaksudkan untuk meningkatkan demand agar masakan Indonesia semakin banyak dikenal oleh warga setempat.
Ke depan, diharapkan semakin banyak ekspor pangan olahan dari Indonesia, terutama bumbu rempah.
Di tahun ini, “Indonesia Spice Up the World” hadir di ASEAN Bazaar, festival tahunan yang diadakan ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
Pengunjung, tua dan muda, sontak beranjak naik ke panggung dan bergoyang bersama. Yang lain mengelilingi panggung utama untuk menonton dan mengabadikan momen langka ini dalam foto atau video.
Stand Maravillosa Indonesia
KBRI Buenos Aires
Bersama dengan Dharma Wanita Persatuan, KBRI Buenos Aires juga mempromosikan berbagai seni, budaya, dan pariwisata Indonesia di stand “Maravillosa Indonesia” atau “Wonderful Indonesia”.
Tenun dan batik Indonesia, sebagai contoh, disukai karena memiliki filosofi yang agung dan bernilai seni tinggi. Dompet tenun, kain batik, dan hiasan dinding kayu khas Indonesia banyak diserbu oleh pengunjung.
Pengunjung juga diajak mengenal budaya Indonesia. Patung Leak, yang merupakan makhluk mitologi dari Bali, menjadi salah satu objek yang paling diminati. Mereka antusias bertanya mengenai makhluk tersebut dan kemudian berfoto bersama karena bentuknya yang khas dan unik.
Mereka juga dikenalkan pada berbagai destinasi wisata Indonesia yang saat ini sudah mulai dibuka kembali. Bali, Borobudur, Danau Toba, Raja Ampat, dan Pulau Komodo, menjadi sejumlah destinasi unggulan yang dipromosikan di stand Maravillosa Indonesia.
ASEAN Bazaar
KBRI Buenos Aires
ASEAN Bazaar merupakan upaya ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina. Acara yang digelar setahun sekali ini sempat tidak diadakan selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
Oleh karennya, kehadiran ASEAN Bazaar disambut antusias oleh warga Buenos Aires. Tahun ini, ACBA bekerja sama dengan Pemerintah Ibu Kota Buenos Aires, untuk menggelar festival di Plaza Barrancas de Belgrano, yang merupakan salah satu taman utama di kawasan elite Belgrano.
Rosario Castagnet, salah satu pengunjung yang datang dari La Plata (50 km luar Ibu Kota Buenos Aires), mengaku senang dan menyukai semua yang disuguhkan di acara ini.
“Ikut serta dalam ASEAN Bazaar adalah pengalaman unik, karena budaya bersatu melalui musik, masyarakat, dan wisatanya. Ini seperti membawa anda pergi ke negara-negara yang belum pernah dikunjungi,” ujarnya.
Sebagai salah satu dari 54 ASEAN Committees in Third Countries/International Organizations, ACBA memiliki misi untuk mempromosikan ASEAN di Argentina. ACBA diwakili lima negara ASEAN yang mempunyai Kedutaan di Buenos Aires, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
(min)