Negosiator Israel Bertemu Mediator AS Bahas Sengketa Maritim dengan Lebanon

Minggu, 26 Juni 2022 - 04:30 WIB
loading...
A A A
Pembicaraan tidak langsung antara Lebanon dan Israel terhenti tahun lalu setelah Beirut menuntut agar batas yang memisahkan ladang gas, yang dikenal sebagai Jalur 23, didorong lebih jauh ke selatan ke Jalur 29.

Langkah itu menambahkan sekitar 1.400 kilometer persegi pada klaim Lebanon, termasuk bagian dari ladang Karish, yang Israel juga mengklaimnya.

Washington menganggap Jalur 29 sebagai "non-starter" menurut sumber yang berbicara kepada Reuters.

Sementara itu, Israel mengklaim perbatasan lautnya dimulai dari Jalur 1, memberinya hak untuk beroperasi di ladang gas Karish.

Pejabat Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa Lebanon telah menyatakan kesiapan menawarkan konsesi dalam perselisihannya dengan Israel dengan mempertimbangkan Jalur 23, bukan Jalur 29, sebagai perbatasan laut resmi tetapi dengan penambahan 300 km persegi yang akan mencakup kawasan Qana, tetapi tidak Karish.

Usulan Hochstein menyarankan garis batas maritim "berbentuk S", terdiri dari Garis Hof, garis yang diusulkan mantan mediator AS Frederic Hof pada 2011 dan setengah dari Garis 23.

Menurut proposal tersebut, bidang Qana akan dibagi keduanya pihak, sementara Israel dapat mengklaim Karish.

Lebanon tidak secara resmi menyetujui proposal tersebut.

(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)