Propagandis Putin: Inggris Bisa Dilenyapkan atau Ditenggelamkan dengan Tsunami 500 Meter

Kamis, 23 Juni 2022 - 15:01 WIB
loading...
A A A
Dia lantas mengecam jenderal Inggris Sir Patrick Sanders, yang mengambil alih komando Angkatan Darat Inggris minggu ini dengan seruan kepada pasukan London untuk bersiap berperang dan mengalahkan pasukan Rusia dalam Perang Dunia III.

"Dia tidak mengerti bahwa sebagai akibat dari Perang Dunia III, Inggris secara fisik tidak akan ada lagi,” kata Buzhinsky.

“Pulau itu akan lenyap, jadi saya tidak tahu di mana dia atau keturunannya akan tinggal," ujarnya.

Dalam pesannya kepada pasukan Inggris, Jenderal Sanders mengatakan: “Saya adalah Kepala Staf Umum pertama sejak 1941 yang mengambil alih komando Angkatan Darat dalam bayang-bayang perang darat di Eropa yang melibatkan kekuatan kontinental..."

“Skala ancaman abadi dari Rusia menunjukkan bahwa kita telah memasuki era baru ketidakamanan. Ini adalah tugas tunggal saya untuk membuat Angkatan Darat kita mematikan dan seefektif mungkin. Waktunya adalah sekarang dan kesempatan adalah milik kita untuk direbut," paparnya.

Buzhinsky memperingatkan bahwa di samping perang di Ukraina, situasi Kaliningrad "sangat serius", dan mengeklaim Barat memiliki motif tersembunyi.

Dia mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera merespons dengan mengirimkan senjata nuklir ke Kaliningrad, bekas pos terdepan Prusia Konigsberg dan wilayah paling barat negara itu, yang terjepit di antara Lithuania dan Polandia, dan juga merupakan markas besar Armada Baltik Kremlin.

“Ini adalah permainan panjang untuk mendorong kami keluar dari Laut Baltik, upaya untuk memblokir dan memotong Kaliningrad, dan akhirnya mengambilnya dari kami,” klaimnya.

"Barat bermaksud untuk memblokir Kaliningrad secara ekonomi, sepenuhnya, sampai orang-orang kita melolong dari kemelaratan," ujarnya.

"Putin harus menolak pengakuan Lithuania tahun 1991, mengingkari perjanjian dengan Uni Eeropa tentang Lituania, termasuk perbatasan mereka, kemudian mematikan energi Lithuania," katanya.
“Dan akhirnya kita harus mengambil tindakan militer," imbuh mantan jenderal tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)