Propagandis Putin: Inggris Bisa Dilenyapkan atau Ditenggelamkan dengan Tsunami 500 Meter

Kamis, 23 Juni 2022 - 15:01 WIB
loading...
Propagandis Putin: Inggris Bisa Dilenyapkan atau Ditenggelamkan dengan Tsunami 500 Meter
Perkiraan desain drone nuklir Poseidon, senjata super Rusia yang diklaim bisa mengirim tsunami 500 meter dengan radioaktif ke negara musuh. Foto/HI Sutton/Covert Shores
A A A
MOSKOW - Dmitry Kiselyov, seorang propandis Presiden Vladimir Putin, menggambarkan bagaimana dua senjata super Rusia mampu menghilangkan Kepulauan Inggris dari peta dunia.

Dia mengatakan Rusia bisa saja melenyapkan Inggris dengan rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat terbaru yang dijuluki misil Setan II.

Senjata tersebut, yang dijanjikan Putin akan dikerahkan pada akhir 2022, dapat membawa 15 hulu ledak nuklir dan bisa terbang lebih dari 11.000 mil.

Sebagai alternatif kedua, kata Kiselyov, Rusia memiliki opsi untuk menenggelamkan Inggris ke kedalaman laut dengan robot drone bawah air Poseidon.



"Ini akan meningkatkan gelombang raksasa, tsunami, setinggi 500 meter [1.640 kaki]," katanya kepada pemirsa di talkshow Vesti Nedeli di stasiun televisi Rusia, yang dikutip Daily Star, Kamis (23/6/2022).

Dia memperkirakan, drone Poseidon menimbulkan efek air yang bergelombang mencapai hampir setengah dari Scafell Pike di English Lake District (Distrik Danau Inggris), dan akan mengandung radiasi dosis tinggi, mengubah apa yang tersisa dari Inggris menjadi "gurun radioaktif".

Retorika anti-Inggris ini muncul setelah seorang pensiunan jenderal yang juga pakar militer Rusia memperingatakan Inggris tentang konsekuensi mengerikan jika kebuntuan baru di Lithuania memicu Perang Dunia (PD) III yang berarti perang nuklir.

Letnan Jenderal (purn) Evgeny Buzhinsky mengatakan Inggris secara fisik akan lenyap jika itu benar-benar terjadi.

Buzhinsky mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Rusia; Rossiya 1, bahwa Barat sedang bermain api dalam memblokade eksklave Rusia; Kaliningrad, untuk mencegah barang-barang yang terkena sanksi mencapai wilayah itu melalui negara NATO; Lithuania.

Dia lantas mengecam jenderal Inggris Sir Patrick Sanders, yang mengambil alih komando Angkatan Darat Inggris minggu ini dengan seruan kepada pasukan London untuk bersiap berperang dan mengalahkan pasukan Rusia dalam Perang Dunia III.

"Dia tidak mengerti bahwa sebagai akibat dari Perang Dunia III, Inggris secara fisik tidak akan ada lagi,” kata Buzhinsky.

“Pulau itu akan lenyap, jadi saya tidak tahu di mana dia atau keturunannya akan tinggal," ujarnya.

Dalam pesannya kepada pasukan Inggris, Jenderal Sanders mengatakan: “Saya adalah Kepala Staf Umum pertama sejak 1941 yang mengambil alih komando Angkatan Darat dalam bayang-bayang perang darat di Eropa yang melibatkan kekuatan kontinental..."

“Skala ancaman abadi dari Rusia menunjukkan bahwa kita telah memasuki era baru ketidakamanan. Ini adalah tugas tunggal saya untuk membuat Angkatan Darat kita mematikan dan seefektif mungkin. Waktunya adalah sekarang dan kesempatan adalah milik kita untuk direbut," paparnya.

Buzhinsky memperingatkan bahwa di samping perang di Ukraina, situasi Kaliningrad "sangat serius", dan mengeklaim Barat memiliki motif tersembunyi.

Dia mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera merespons dengan mengirimkan senjata nuklir ke Kaliningrad, bekas pos terdepan Prusia Konigsberg dan wilayah paling barat negara itu, yang terjepit di antara Lithuania dan Polandia, dan juga merupakan markas besar Armada Baltik Kremlin.

“Ini adalah permainan panjang untuk mendorong kami keluar dari Laut Baltik, upaya untuk memblokir dan memotong Kaliningrad, dan akhirnya mengambilnya dari kami,” klaimnya.

"Barat bermaksud untuk memblokir Kaliningrad secara ekonomi, sepenuhnya, sampai orang-orang kita melolong dari kemelaratan," ujarnya.

"Putin harus menolak pengakuan Lithuania tahun 1991, mengingkari perjanjian dengan Uni Eeropa tentang Lituania, termasuk perbatasan mereka, kemudian mematikan energi Lithuania," katanya.
“Dan akhirnya kita harus mengambil tindakan militer," imbuh mantan jenderal tersebut.

Buzhinsky, yang bertugas di posisi senior di Kementerian Pertahanan Rusia, mendesak Kremlin untuk mengambil kendali atas apa yang disebut koridor Suvalkovsky—rute pasokan melintasi Lithuania dari sekutu Rusia; Belarusia.

“Kita perlu secara demonstratif memindahkan senjata nuklir ke Kaliningrad, [rudal] Iskander kita,” katanya kepada penyiar televisi pro-Putin; Yevgeny Popov, di saluran Rossiya 1.

Menurutnya, rudal Iskander saat ini berbasis di Kaliningrad tetapi tanpa hulu ledak nuklir.

“Kita harus melakukan sesuatu. Kita harus memperkuat kehadiran militer kita di perbatasan dengan Lithuania seperti yang kita lakukan pada Desember tahun lalu, dan Januari tahun ini di perbatasan dengan Ukraina," katanya.

"Rusia harus memberi tahu Amerika pertama melalui saluran rahasia, bahwa mereka bermain api."

"Kalian benar-benar akan bermain sampai-sampai Rusia tidak akan berhenti, karena ini adalah ancaman bagi keamanan nasional kami, upaya di wilayah kedaulatan kami," ujarnya.

Buzhinsky kemudian memperingatkan: “Dunia akan merasakannya. Gandum Ukraina akan tampak seperti lelucon dibandingkan dengan langkah tegas kami.”
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)