Meriahkan Ulang Tahun Jakarta, KBRI Canberra Gelar Betawi Day
loading...
A
A
A
"Karena hari ini adalah ulang tahun Jakarta, maka kita coba kenalkan mereka dengan Betawi, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai Indonesia," jelas Najib.
Rangkaian acara Betawi Day di Canberra dimeriahkan dengan tarian Nandak Ganjen dan tari Ngarojeng yang dibawahkan oleh tim Borobudur Dance dari Canberra. Kedua tarian ini termasuk tarian yang popular di kalangan masyarakat Betawi.
Tari Nandak Ganjen adalah tari kreasi baru dengan referensi budaya Betawi. Tari ini adalah bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda. Sementara tari Ngarojeng merupakan tarian yang terinspirasi dari musik Ajeng yang muncul dan berkembang di Betawi pinggir.
Musik Ajeng sendiri merupakan musik pengiring dalam acara pengantin tradisional Betawi, tetabuhan iringan tersebutlah yang menjadi gerakan irama dasar tari Ngarojeng.
Selain disuguhkan dengan tarian Betawi, para peserta juga dikenalkan dengan sejarah serta asal usul nama Jakarta dan Betawi serta tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Tak lupa guru-guru dan siswa siswi Australia juga dikenalkan dengan kuliner Betawi. Mereka disuguhkan nasi ulam, soto betawi, kue putu mayang khas Betawi, dan sekoteng.
Dalam kesempatan tersebut juga Atdikbud Najib mengenalkan pantun yang merupakan salah satu bagian dari budaya Betawi.
Menurut Kerri Rock, Director of Strategic Operations dari Canberra Grammar School, kuliner Betawi sangat enak.
“Soto Betawi ini enak sekali ya, cocok untuk dimakan di musim dingin seperti sekarang ini. Saya juga suka dengan kue Putu Mayang nya yang manis," ucap Kerri.
Sementara Karen Kennedy dari Departemen Pendidikan atau Dinas Pendidikan kota Canberra mengaku senang bisa mengenal budaya Indonesia yang unik seperti budaya Betawi.
Rangkaian acara Betawi Day di Canberra dimeriahkan dengan tarian Nandak Ganjen dan tari Ngarojeng yang dibawahkan oleh tim Borobudur Dance dari Canberra. Kedua tarian ini termasuk tarian yang popular di kalangan masyarakat Betawi.
Tari Nandak Ganjen adalah tari kreasi baru dengan referensi budaya Betawi. Tari ini adalah bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda. Sementara tari Ngarojeng merupakan tarian yang terinspirasi dari musik Ajeng yang muncul dan berkembang di Betawi pinggir.
Musik Ajeng sendiri merupakan musik pengiring dalam acara pengantin tradisional Betawi, tetabuhan iringan tersebutlah yang menjadi gerakan irama dasar tari Ngarojeng.
Selain disuguhkan dengan tarian Betawi, para peserta juga dikenalkan dengan sejarah serta asal usul nama Jakarta dan Betawi serta tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Tak lupa guru-guru dan siswa siswi Australia juga dikenalkan dengan kuliner Betawi. Mereka disuguhkan nasi ulam, soto betawi, kue putu mayang khas Betawi, dan sekoteng.
Dalam kesempatan tersebut juga Atdikbud Najib mengenalkan pantun yang merupakan salah satu bagian dari budaya Betawi.
Menurut Kerri Rock, Director of Strategic Operations dari Canberra Grammar School, kuliner Betawi sangat enak.
“Soto Betawi ini enak sekali ya, cocok untuk dimakan di musim dingin seperti sekarang ini. Saya juga suka dengan kue Putu Mayang nya yang manis," ucap Kerri.
Sementara Karen Kennedy dari Departemen Pendidikan atau Dinas Pendidikan kota Canberra mengaku senang bisa mengenal budaya Indonesia yang unik seperti budaya Betawi.