Israel Kembali Desak Palestina Serahkan Peluru yang Menewaskan Abu Akleh

Minggu, 19 Juni 2022 - 11:14 WIB
loading...
Israel Kembali Desak...
Anak-anak mengunjungi situs di mana jurnalis veteran Al-Jazeera Palestina Shireen Abu Akleh ditembak mati saat meliput serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, di Jenin. Foto/Ashraq Al-awsat
A A A
TEL AVIV - Tentara pendudukan Israel telah mengeluarkan seruan baru kepada Otoritas Palestina (PA) untuk menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Permintaan itu disampaikan oleh seorang juru bicara militer Israel pada Jumat lalu.

Seruan ini datang menyusul laporan tentang investigasi independen oleh The Washington Post dan Al Jazeera.

Bulan lalu, tentara Israel menembaki Abu Akleh dan krunya selama serangan militer di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki yang berujung pada tewasnya sang jurnalis.

Sebuah penyelidikan Palestina menyampaikan bahwa seorang tentara Israel sengaja menembak Abu Akleh. Israel telah menolak tudingan ini dengan menyebutnya terang-terangan telah salah.



Israel mengatakan tidak dapat secara definitif menerima temuan penyelidikan sebelum memeriksa peluru yagn menewaskan Abu Akleh di mana Otoritas Palestina menolak untuk diberikan.

Kepala Staf tentara Israel Aviv Kohavi telah memerintahkan tim yang menyelidiki pembunuhan itu untuk diperluas.

"Untuk memperdalam studi bukti dokumenter dari malam itu," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (19/6/2022).

Tim itu sekarang telah bergabung.

"Seorang perwira senior dengan kemampuan teknologi khusus dari departemen intelijen," ujarnya.



Sementara penyelidikan The Washington Post terutama bergantung pada saksi, Al Jazeera bergantung pada analisis peluru yang membunuh sang jurnalis.

Al Jazeera melaporkan para ahli balistik dan forensik, yang mengkonfirmasi bahwa peluru yang dikeluarkan dari kepala jurnalis itu dirancang untuk menembus baju besi dan digunakan dalam senapan M4.

Peluru dianalisis menggunakan model 3D dan kaliber 5,56mm – sama dengan yang digunakan oleh pasukan Israel.

Pada bulan lalu, militer Israel telah mengidentifikasi senapan tentaranya yang diduga digunakan untuk membunuh jurnalis Palestina-Amerika Serikat (AS) Shireen Abu Akleh. Namun, militer Zionis tersebut mengatakan itu tidak dapat dipastikan kecuali orang-orang Palestina menyerahkan peluru tersebut untuk dianalisis.



Militer Zionis mengatakan jurnalis perempuan itu ditembak selama pertempuran antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina, dan tidak dapat ditentukan siapa yang menembakkan peluru fatal tanpa analisis yang tepat.

Shireen Abu Akleh, seorang warga Palestina-Amerika dan jurnalis veteran dari saluran satelit, tewas di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara. Dia menjadi ikon seluruh dunia Arab, yang dikenal karena mendokumentasikan kesulitan hidup orang-orang Palestina di bawah kekuasaan Israel, yang sekarang dalam dekade keenam.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1883 seconds (0.1#10.140)