Anggota Parlemen AS Tuntut FBI Selidiki Pembunuhan Shireen Abu Akleh
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Andre Carson mengatakan puluhan legislator telah menandatangani surat yang menuntut FBI menyelidiki pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Itu terjadi hanya beberapa jam setelah militer Israel mengatakan tidak akan melakukan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.
Abu Akleh, yang memegang kewarganegaraan AS, ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu. Insiden itu memicu kemarahan global dan seruan yang luas untuk penyelidikan independen atau yang dipimpin oleh AS.
“Karena kita semua terus berduka atas kehilangan jurnalis hebat ini, sesama warga Amerika, yang terbunuh secara tragis saat bertugas, kami menginginkan jawaban,” kata Carson, yang membantu memimpin surat kongres, kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara.
“Dan kita perlu memastikan bahwa jawaban ini akurat, transparan, dan tepat waktu,” imbuhnya seperti dikutip dari stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu, Jumat (20/5/2022).
Surat itu, pertama kali diungkapkan oleh The Intercept awal pekan ini, menyerukan pemerintah AS untuk terlibat langsung dalam penyelidikan penembakan fatal jurnalis Al Jazeera.
“Mengingat situasi lemah di wilayah tersebut dan laporan yang saling bertentangan seputar kematian Abu Akleh, kami meminta Departemen Luar Negeri dan Biro Investigasi Federal (FBI) meluncurkan penyelidikan atas kematian Abu Akleh," bunyi surat tuntutan itu.
“Kami juga meminta Departemen Luar Negeri AS menentukan apakah undang-undang AS yang melindungi Nona Abu Akleh, seorang warga negara Amerika, dilanggar,” sambung surat itu.
“Sebagai orang Amerika, Nona Abu Akleh berhak atas perlindungan penuh yang diberikan kepada warga negara AS yang tinggal di luar negeri,” demikian bunyi surat itu.
Pernyataan itu ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Direktur FBI Christopher Wray.
Abu Akleh, yang memegang kewarganegaraan AS, ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu. Insiden itu memicu kemarahan global dan seruan yang luas untuk penyelidikan independen atau yang dipimpin oleh AS.
“Karena kita semua terus berduka atas kehilangan jurnalis hebat ini, sesama warga Amerika, yang terbunuh secara tragis saat bertugas, kami menginginkan jawaban,” kata Carson, yang membantu memimpin surat kongres, kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara.
“Dan kita perlu memastikan bahwa jawaban ini akurat, transparan, dan tepat waktu,” imbuhnya seperti dikutip dari stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu, Jumat (20/5/2022).
Surat itu, pertama kali diungkapkan oleh The Intercept awal pekan ini, menyerukan pemerintah AS untuk terlibat langsung dalam penyelidikan penembakan fatal jurnalis Al Jazeera.
“Mengingat situasi lemah di wilayah tersebut dan laporan yang saling bertentangan seputar kematian Abu Akleh, kami meminta Departemen Luar Negeri dan Biro Investigasi Federal (FBI) meluncurkan penyelidikan atas kematian Abu Akleh," bunyi surat tuntutan itu.
“Kami juga meminta Departemen Luar Negeri AS menentukan apakah undang-undang AS yang melindungi Nona Abu Akleh, seorang warga negara Amerika, dilanggar,” sambung surat itu.
“Sebagai orang Amerika, Nona Abu Akleh berhak atas perlindungan penuh yang diberikan kepada warga negara AS yang tinggal di luar negeri,” demikian bunyi surat itu.
Pernyataan itu ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Direktur FBI Christopher Wray.