Lima Kota Paling Kotor di Asia, Nomor 3 Ada Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya ada lima kota paling kotor di Asia . Predikat ini muncul dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Termasuk rendahnya tingkat kebersihan lingkungan tersebut.
Dalam beberapa penyebutannya, sebagian menjulukinya kawasan kumuh. Hal ini biasanya disematkan pada sebuah kota yang memiliki tempat tinggal kurang memadai, kekurangan air bersih, hingga fasilitas sanitasi yang dimiliki.
Berikut beberapa kota paling kotor di Asia yang perlu diketahui.
1. Dhaka, Bangladesh
Dhaka merupakan ibu kota Bangladesh. Sebagai salah satu kota terpadat di dunia, Dhaka juga masuk dalam kategori kota paling kotor di Asia. Dikutip dari iBan Plastic, dengan jumlah penduduk sekitar 12 juta orang, hanya separuhnya yang mempunyai akses ke saluran pembuangan.
Selain itu, Dhaka setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 10 juta ton sampah padat. Dengan permasalahan seperti kelebihan penduduk, sanitasi yang buruk, dan faktor lainnya, tidak diragukan bahwa kota ini menjadi salah satu yang terkotor di Asia.
2. Dharavi, Mumbai
Dharavi merupakan sebuah wilayah di Mumbai, India. Kawasan ini kerap disebut sebagai salah satu yang paling kotor di Asia. Dikutip dari Borgen Project, Dharavi adalah rumah bagi sekitar 600.000 hingga 1 juta orang.
Berbeda dengan kawasan kumuh lain yang biasanya terdapat di pinggiran kota, Dharavi justru terletak di jantung kota Mumbai. Dharavi sendiri pernah disorot dalam sebuah film berjudul Slumdog Millionaire.
Sebagian dari penduduknya bekerja sebagai pembuat tembikar, penenun, dan pembuat sabun.
3. Tondo, Manila
Dalam sejarahnya, Tondo diketahui dibangun di pinggiran metro Manila. Dulunya kawasan tersebut adalah tempat pembuangan sampah. Seiring perkembangannya, Tondo dikenal sebagai salah satu kawasan paling kotor di Asia.
Dikutip dari US News, sumber air yang kotor dan masalah kebersihan lainnya membuat berbagai penyakit merajalela. Sumber penghasilan penduduknya adalah memilah sampah berupa barang yang masih bisa dijual atau didaur ulang.
Selain itu, pada salah satu daerahnya penduduk mencari nafkah dengan mengumpulkan potongan ayam dari sampah. Setelah itu mereka merebusnya dan membuat hidangan bernama Pagpag yang nantinya dijual ke penghuni lainnya.
4. Orangi Town, Karachi
Kota paling kotor di Asia yang berikutnya adalah Orangi Town. Kota Orangi merupakan bagian dari Distrik Karachi, Pakistan. Dikutip dari US News, kota ini berisikan sekitar 113 pemukiman pinggiran Karachi. Tepatnya di Pantai Barat Pakistan yang membentang 8.000 hektar dan menjadi rumah bagi 1,5 hingga 2,4 juta orang.
Para penghuninya tinggal di rumah yang terbuat dari balok beton. Sekitar 8 sampai 10 orang harus berbagi dalam dua atau tiga kamar yang tersedia. Setelah kehilangan layanan pemerintah, mereka membangun dan membiayai sendiri saluran pembuangan di kawasan tersebut.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pembuat karpet, barang-barang dari kulit, hingga produk lainnya. Tingkat kepadatan penduduk yang melebihi kapasitas, serta kurangnya akses air bersih berkontribusi pada masalah kesehatan, termasuk malaria.
5. Sukinda, India
Sukinda dikenal sebagai pusat pertambangan bijih kromit dan kromium. Sebagai akibatnya, saluran air di kota ini telah terkontaminasi dan mempengaruhi sekitar 50 persen kebutuhan air minum di kotanya.
Dikutip dari iban Plastic, salah satu sungai utama di kota tersebut, Sungai Brahmani bahkan turut terkontaminasi kromium heksavalen tingkat tinggi. Hal ini diketahui memiliki risiko yang berbahaya bagi yang meminumnya. Yang paling parah, bisa terkena kanker dan penyakit berbahaya lainnya.
Dalam beberapa penyebutannya, sebagian menjulukinya kawasan kumuh. Hal ini biasanya disematkan pada sebuah kota yang memiliki tempat tinggal kurang memadai, kekurangan air bersih, hingga fasilitas sanitasi yang dimiliki.
Berikut beberapa kota paling kotor di Asia yang perlu diketahui.
1. Dhaka, Bangladesh
Dhaka merupakan ibu kota Bangladesh. Sebagai salah satu kota terpadat di dunia, Dhaka juga masuk dalam kategori kota paling kotor di Asia. Dikutip dari iBan Plastic, dengan jumlah penduduk sekitar 12 juta orang, hanya separuhnya yang mempunyai akses ke saluran pembuangan.
Selain itu, Dhaka setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 10 juta ton sampah padat. Dengan permasalahan seperti kelebihan penduduk, sanitasi yang buruk, dan faktor lainnya, tidak diragukan bahwa kota ini menjadi salah satu yang terkotor di Asia.
2. Dharavi, Mumbai
Dharavi merupakan sebuah wilayah di Mumbai, India. Kawasan ini kerap disebut sebagai salah satu yang paling kotor di Asia. Dikutip dari Borgen Project, Dharavi adalah rumah bagi sekitar 600.000 hingga 1 juta orang.
Berbeda dengan kawasan kumuh lain yang biasanya terdapat di pinggiran kota, Dharavi justru terletak di jantung kota Mumbai. Dharavi sendiri pernah disorot dalam sebuah film berjudul Slumdog Millionaire.
Sebagian dari penduduknya bekerja sebagai pembuat tembikar, penenun, dan pembuat sabun.
3. Tondo, Manila
Dalam sejarahnya, Tondo diketahui dibangun di pinggiran metro Manila. Dulunya kawasan tersebut adalah tempat pembuangan sampah. Seiring perkembangannya, Tondo dikenal sebagai salah satu kawasan paling kotor di Asia.
Dikutip dari US News, sumber air yang kotor dan masalah kebersihan lainnya membuat berbagai penyakit merajalela. Sumber penghasilan penduduknya adalah memilah sampah berupa barang yang masih bisa dijual atau didaur ulang.
Selain itu, pada salah satu daerahnya penduduk mencari nafkah dengan mengumpulkan potongan ayam dari sampah. Setelah itu mereka merebusnya dan membuat hidangan bernama Pagpag yang nantinya dijual ke penghuni lainnya.
4. Orangi Town, Karachi
Kota paling kotor di Asia yang berikutnya adalah Orangi Town. Kota Orangi merupakan bagian dari Distrik Karachi, Pakistan. Dikutip dari US News, kota ini berisikan sekitar 113 pemukiman pinggiran Karachi. Tepatnya di Pantai Barat Pakistan yang membentang 8.000 hektar dan menjadi rumah bagi 1,5 hingga 2,4 juta orang.
Para penghuninya tinggal di rumah yang terbuat dari balok beton. Sekitar 8 sampai 10 orang harus berbagi dalam dua atau tiga kamar yang tersedia. Setelah kehilangan layanan pemerintah, mereka membangun dan membiayai sendiri saluran pembuangan di kawasan tersebut.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pembuat karpet, barang-barang dari kulit, hingga produk lainnya. Tingkat kepadatan penduduk yang melebihi kapasitas, serta kurangnya akses air bersih berkontribusi pada masalah kesehatan, termasuk malaria.
5. Sukinda, India
Sukinda dikenal sebagai pusat pertambangan bijih kromit dan kromium. Sebagai akibatnya, saluran air di kota ini telah terkontaminasi dan mempengaruhi sekitar 50 persen kebutuhan air minum di kotanya.
Dikutip dari iban Plastic, salah satu sungai utama di kota tersebut, Sungai Brahmani bahkan turut terkontaminasi kromium heksavalen tingkat tinggi. Hal ini diketahui memiliki risiko yang berbahaya bagi yang meminumnya. Yang paling parah, bisa terkena kanker dan penyakit berbahaya lainnya.
(ian)