Badai Muson Landa Bangladesh dan India, 41 Tewas
loading...
A
A
A
SYLHET - Sebanyak 41 orang tewas setelah Badai Muson menerjang Bangladesh dan India . Badai juga menimbulkan banjir dahsyat yang menyebabkan jutaan orang lain terlantar.
Banjir adalah ancaman biasa bagi jutaan orang di dataran rendah Bangladesh, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastiannya.
Hujan tanpa henti selama seminggu terakhir telah membanjiri bentangan luas timur laut Bangladesh, dengan pasukan yang dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak dan terputus dari wilayah lain.
Sekolah-sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan bantuan untuk menampung seluruh desa yang terendam dalam hitungan jam oleh sungai yang tiba-tiba meluap.
"Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar," kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companiganj.
"Setelah menunggu sepanjang hari di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," tambah wanita berusia 23 tahun itu seperti dikutip dari France24, Sabtu (18/6/2022).
Asma Akter, wanita lain yang diselamatkan dari air yang naik, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.
"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami," katanya.
"Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?" ia menambahkan.
Banjir adalah ancaman biasa bagi jutaan orang di dataran rendah Bangladesh, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastiannya.
Hujan tanpa henti selama seminggu terakhir telah membanjiri bentangan luas timur laut Bangladesh, dengan pasukan yang dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak dan terputus dari wilayah lain.
Sekolah-sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan bantuan untuk menampung seluruh desa yang terendam dalam hitungan jam oleh sungai yang tiba-tiba meluap.
"Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar," kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companiganj.
"Setelah menunggu sepanjang hari di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," tambah wanita berusia 23 tahun itu seperti dikutip dari France24, Sabtu (18/6/2022).
Asma Akter, wanita lain yang diselamatkan dari air yang naik, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.
"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami," katanya.
"Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?" ia menambahkan.