Ukraina Akui 50% Stok Senjata Beratnya Sudah Hancur

Sabtu, 18 Juni 2022 - 06:30 WIB
loading...
A A A
“Pasokan sistem senjata presisi tinggi juga akan menjadi penting karena militer Ukraina percaya sistem seperti itu akan memberikannya keunggulan atas musuh, keunggulan dalam perang ini,” ungkap Sharapov.

Wakil menteri mengakui masalah yang harus dihadapi negara-negara Barat saat mengatur transfer senjata ke Ukraina, termasuk mendapatkan izin untuk transfer teknologi dari semua pemilik subsistem.

Namun, Sharapov menekankan, “Tidak semua politisi memahami gravitasi dari apa yang terjadi di Ukraina.”

“Itulah mengapa kami ingin mengambil kesempatan ini … untuk menarik perhatian seluruh dunia sekali lagi bahwa ini adalah perang tidak hanya di Ukraina, ini adalah perang yang berdampak pada seluruh dunia,” ujar dia.

Karpenko sedikit lebih spesifik dan memberikan perkiraan kebutuhan Ukraina.

“Pikirkan ini: satu brigade menempati sekitar 40 kilometer dari garis pagar. Artinya, untuk menutupi konflik tempur aktif kita membutuhkan 40 brigade. Setiap brigade adalah 100 kendaraan tempur infanteri, 30 tank, 54 sistem artileri hanya untuk satu brigade, dan kami memiliki 40 di antaranya,” ungkap dia.

Sementara itu, Rusia terus-menerus memperingatkan Barat agar tidak "memompa" Ukraina dengan senjata.

Moskow mengklaim itu akan mengakibatkan perpanjangan konflik dan berbagai masalah jangka panjang.

Moskow juga menjelaskan bahwa pasukannya akan mempertimbangkan setiap senjata asing di Ukraina sebagai target yang sah.

Pengungkapan jumlah kerugian peralatan terjadi kurang dari sepekan setelah ajudan presiden Ukraina Alexey Arestovich mengungkapkan Angkatan Bersenjata Ukraina telah kehilangan sekitar 10.000 personel sejak awal serangan Rusia pada akhir Februari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1638 seconds (0.1#10.140)