Situasi Dunia Memanas, Belanja Senjata Nuklir Global Meroket Tajam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Belanja pengeluaran senjata atom global mengalami peningkatan tajam pada 2021 menurut laporan terbaru Kampanye Internasional untuk Menghapus Senjata Nuklir (ICAN) pada Selasa (14/6/2022).
Hanya dalam satu tahun, sembilan negara bersenjata nuklir yakni Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Prancis, India, Israel, Korea Utara (Korut), Pakistan, dan Inggris menghabiskan total USD82,4 miliar untuk meningkatkan dan memelihara perkiraan 13.000 senjata nuklir mereka.
Jumlah tersebut menandai kenaikan 9% dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan ICAN.
Laporan tersebut, yang merupakan ringkasan tahunan ketiga ICAN tentang pengeluaran nuklir global dan berjudul “Squandered: 2021 Global Nuclear Weapons Spending,” menyoroti secara total, dunia menghabiskan gabungan USD156.842 setiap menit pada 2021 untuk senjata pemusnah massal.
Situasi itu terjadi di tengah pandemi yang sedang berlangsung dan meningkatnya kerawanan pangan global.
ICAN merinci dengan tepat berapa banyak yang dihabiskan masing-masing dari sembilan negara untuk senjata atom, daftar perusahaan yang diuntungkan, dan pelobi yang disewa untuk mempertahankan bisnis senjata nuklir.
Amerika Serikat ternyata menjadi pembelanja terbesar untuk persenjataan nuklir pada 2021, setelah menghabiskan USD44,2 miliar, empat kali lebih banyak daripada yang berikutnya.
Hanya dalam satu tahun, sembilan negara bersenjata nuklir yakni Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Prancis, India, Israel, Korea Utara (Korut), Pakistan, dan Inggris menghabiskan total USD82,4 miliar untuk meningkatkan dan memelihara perkiraan 13.000 senjata nuklir mereka.
Jumlah tersebut menandai kenaikan 9% dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan ICAN.
Laporan tersebut, yang merupakan ringkasan tahunan ketiga ICAN tentang pengeluaran nuklir global dan berjudul “Squandered: 2021 Global Nuclear Weapons Spending,” menyoroti secara total, dunia menghabiskan gabungan USD156.842 setiap menit pada 2021 untuk senjata pemusnah massal.
Situasi itu terjadi di tengah pandemi yang sedang berlangsung dan meningkatnya kerawanan pangan global.
ICAN merinci dengan tepat berapa banyak yang dihabiskan masing-masing dari sembilan negara untuk senjata atom, daftar perusahaan yang diuntungkan, dan pelobi yang disewa untuk mempertahankan bisnis senjata nuklir.
Amerika Serikat ternyata menjadi pembelanja terbesar untuk persenjataan nuklir pada 2021, setelah menghabiskan USD44,2 miliar, empat kali lebih banyak daripada yang berikutnya.