LPR: 1.200 Warga Sipil Mungkin Ditahan Radikal di Pabrik Azot Severodonetsk
loading...
A
A
A
LUHANSK - Republik Rakyat Luhansk (LPR) menyatakan sekitar 1.200 warga sipil mungkin ditahan kelompok radikal di pabrik Azot, Severodonetsk.
Pejuang LPR dan militer Rusia biasa menyebut pasukan Ukraina sebagai kelompok radikal neo-Nazi.
Pertempuran di Severodonetsk masih berlangsung sengit. Rusia mengatakan kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik kimia di kota Sievierodonetsk yang diperangi untuk meletakkan senjata mereka pada Rabu pagi (15/6/2022).
Ukraina menyerukan peningkatan senjata berat Barat setelah Rusia mengerahkan sebagian besar senjatanya ke wilayah Donbass timur.
Topik menambah persenjataan ke Ukraina itu diperkirakan akan menonjol pada pertemuan para menteri pertahanan NATO pada Rabu di Brussels.
Ukraina mengatakan lebih dari 500 warga sipil terjebak di samping tentara di dalam pabrik kimia Azot di mana pasukannya telah melawan pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu.
Pertempuran itu telah menghancurkan sebagian besar Sievierodonetsk.
“Pejuang harus menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata mulai pukul 8 pagi waktu Moskow (0500 GMT)," papar Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia kepada kantor berita Interfax.
Pejuang LPR dan militer Rusia biasa menyebut pasukan Ukraina sebagai kelompok radikal neo-Nazi.
Pertempuran di Severodonetsk masih berlangsung sengit. Rusia mengatakan kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik kimia di kota Sievierodonetsk yang diperangi untuk meletakkan senjata mereka pada Rabu pagi (15/6/2022).
Ukraina menyerukan peningkatan senjata berat Barat setelah Rusia mengerahkan sebagian besar senjatanya ke wilayah Donbass timur.
Topik menambah persenjataan ke Ukraina itu diperkirakan akan menonjol pada pertemuan para menteri pertahanan NATO pada Rabu di Brussels.
Ukraina mengatakan lebih dari 500 warga sipil terjebak di samping tentara di dalam pabrik kimia Azot di mana pasukannya telah melawan pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu.
Pertempuran itu telah menghancurkan sebagian besar Sievierodonetsk.
“Pejuang harus menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata mulai pukul 8 pagi waktu Moskow (0500 GMT)," papar Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia kepada kantor berita Interfax.