Ajudan Zelensky Ungkap Alasan Ukraina Pilih Perang Kota
loading...
A
A
A
KIEV - Mengambil posisi di kota-kota adalah taktik yang diperhitungkan militer Ukraina untuk meminimalkan kerugian mereka sendiri dan memaksimalkan kerugian pasukan Rusia.
Pengakuan itu diungkapkan penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak, dalam wawancara dengan New York Times yang diterbitkan pada Selasa (14/6/2022).
“Rusia bertarung dengan buruk di kota-kota,” ungkap Podolyak.
Pejabat Ukraina selanjutnya menjelaskan, “Di kota-kota, dimungkinkan untuk bermanuver, dan mencari perlindungan, dan Anda meminimalkan kerugian; Anda dapat bertahan lebih lama dan menimbulkan korban yang signifikan pada Rusia.”
Podolyak menambahkan, “Pertempuran di lingkungan perkotaan adalah tempat infanteri memiliki peluang. Dan karena pasukan Rusia memiliki artileri yang jauh lebih banyak, pasukan Ukraina harus menggunakan strategi ini.”
Sebagai contoh, dia merujuk kota Severodonetsk di wilayah Lugansk, di mana pertempuran jalanan yang sengit telah berlangsung selama beberapa hari sekarang.
Pejabat itu mencatat, “Militer Ukraina tidak memiliki banyak pilihan alternatif karena kelangkaan senjata berat.”
Pengakuan itu diungkapkan penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak, dalam wawancara dengan New York Times yang diterbitkan pada Selasa (14/6/2022).
“Rusia bertarung dengan buruk di kota-kota,” ungkap Podolyak.
Pejabat Ukraina selanjutnya menjelaskan, “Di kota-kota, dimungkinkan untuk bermanuver, dan mencari perlindungan, dan Anda meminimalkan kerugian; Anda dapat bertahan lebih lama dan menimbulkan korban yang signifikan pada Rusia.”
Podolyak menambahkan, “Pertempuran di lingkungan perkotaan adalah tempat infanteri memiliki peluang. Dan karena pasukan Rusia memiliki artileri yang jauh lebih banyak, pasukan Ukraina harus menggunakan strategi ini.”
Sebagai contoh, dia merujuk kota Severodonetsk di wilayah Lugansk, di mana pertempuran jalanan yang sengit telah berlangsung selama beberapa hari sekarang.
Pejabat itu mencatat, “Militer Ukraina tidak memiliki banyak pilihan alternatif karena kelangkaan senjata berat.”