Terungkap, 1 dari 6 Warga Jerman Kurangi Makan untuk Hemat Uang

Minggu, 12 Juni 2022 - 05:45 WIB
loading...
A A A
Presiden Asosiasi Jerman untuk Urusan Sosial Adolf Bauer, yang telah memperingatkan Berlin agar tidak bergabung dengan usulan embargo energi Uni Eropa terhadap Rusia, mengatakan kepada Bild bahwa dia “sangat khawatir” dengan hasil survei tersebut.

Dia sebelumnya telah mengantisipasi bahwa upaya menghukum Moskow secara ekonomi akan menyebabkan lonjakan harga energi, makanan dan tempat tinggal dan meramalkan upaya tersebut akan menyebabkan lebih banyak penderitaan di antara warga Jerman biasa daripada di Rusia.

Presiden kelompok advokasi Asosiasi Sosial Jerman yang berbasis di Berlin, Verena Bentele, mengatakan hasil jajak pendapat menggemakan keprihatinan organisasinya sendiri.

“Anggota memberi tahu kami bahwa mereka hanya mampu membeli pasta dan roti panggang,” papar dia kepada outlet tersebut.

Dia telah memohon kepada pemerintah untuk menghapuskan pajak pertambahan nilai untuk makanan segar dan memberikan lebih banyak bantuan keuangan bagi mereka yang membutuhkan.

Harga makanan dan bahan bakar di Jerman telah meroket dalam beberapa bulan terakhir karena sanksi Barat terhadap batu bara, minyak dan gas Rusia.

Ini terjadi karena inflasi terus meningkat di tengah respons ekonomi yang menghancurkan pemerintah terhadap pandemi Covid-19.

Lebih buruk lagi, berkat sanksi Uni Eropa terhadap pupuk Rusia dan Belarusia, negara itu diperkirakan akan kehilangan sebanyak 3 juta metrik ton panen di tahun mendatang.

Seluruh Eropa menderita di bawah kondisi yang sama, dengan Uni Eropa tahun lalu mendapatkan 4,6 juta metrik ton dari 13 juta ton yang digunakan tahun lalu dari dua negara yang terkena sanksi.

Jajak pendapat yang diterbitkan bulan lalu menemukan seperempat dari warga di Inggris juga melewatkan makan karena memburuknya inflasi dan ancaman kelangkaan pangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1828 seconds (0.1#10.140)