Ukraina Klaim Kerahkan Rudal Harpoon AS, Kapal Perang Rusia dalam Bahaya

Sabtu, 11 Juni 2022 - 03:34 WIB
loading...
Ukraina Klaim Kerahkan Rudal Harpoon AS, Kapal Perang Rusia dalam Bahaya
Ukraina klaim kerahkan rudal anti-kapal Harpoon buatan AS, senjata yang akan membahayakan kapal-kapal perang Rusia. Foto/Europe-Cities
A A A
KIEV - Ukraina mengeklaim telah mengerahkan rudal anti-kapal Harpoon buatan Amerika Serikat (AS). Jika klaim itu benar, maka kapal-kapal perang Rusia yang beroperasi di Laut Hitam berada dalam bahaya.

Klaim itu disampaikan Menteri Pertahanan Alexey Reznikov pada hari Kamis dalam sebuah posting panjang di media sosial. Denmark telah mengonfirmasi pengiriman senjata jenis ini ke Kiev bulan lalu.

"Pertahanan pantai Ukraina telah diperkuat oleh sistem Harpoon yang sangat efisien,” kata Reznikov.



Dia mengatakan Harpoon akan beroperasi bersama dengan rudal Neptune buatan dalam negeri. "Mereka sudah memaksa armada musuh untuk menjaga jarak untuk menghindari nasib unggulan Armada Laut Hitam Rusia, Moskva," katanya, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (11/6/2022).

Moskva adalah kapal perang buatan Soviet yang tenggelam pada pertengahan April lalu.

Para pejabat di Kiev mengeklaim pasukan Ukraina berhasil menghantamnya dengan rudal Neptune.

Namun, Moskow mengatakan kebakaran di atas kapal menyebabkan kerusakan parah padanya dan kemudian tenggelam dalam badai saat berusaha menariknya ke pelabuhan asalnya. Moskow menolak klaim Kiev bahwa kapal perang itu dihantam rudal Neptune.

Reznikov sebelumnya memuji kombinasi Harpoon-Neptune sebagai "persaudaraan militer". "Yang akan memungkinkan Ukraina untuk membebaskan dan membuat Laut Hitam kita aman lagi," paparnya.

Keluarga rudal Harpoon yang dikembangkan McDonnell Douglas di AS dapat ditembakkan oleh berbagai platform.

Denmark memiliki baterai rudal RGM-84L-4 Harpoon Block II yang memiliki jangkauan 70 mil laut (130 kilometer).

Sedangkan Neptune adalah modifikasi Ukraina dari rudal Kh-35 Soviet dengan jangkauan diklaim 280 kilometer.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)