Sosok Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris yang Rugikan Palestina Lewat Deklarasi Balfour
loading...
A
A
A
LONDON - Arthur James Balfour merupakan seorang negarawan Inggris yang lahir pada 25 Juli 1848 di Skotlandia.
Selama 50 tahun, ia berhasil mempertahankan kekuasaan di Partai Konservatif Inggris. Melansir Britannica, Balfour menduduki posisi sebagai Perdana Menteri Inggris selama 3 tahun, yakni dari tahun 1902 hingga 1905.
Selanjutnya, Balfour dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri Inggris periode 1916 sampai 1919.
Kesuksesannya sebagai tokoh penting Inggris tak lepas dari latar belakang keluarga Balfour yang sangat intelektual, aristokrat, dan bergelimang harta.
Karena lahir dari keluarga bangsawan, ia dengan mudah mendapat akses pendidikan terbaik, sehingga kecerdasannya bisa terasah dengan tepat.
Balfour mengenyam pendidikan di beberapa sekolah serta kampus bergengsi, seperti Eton College, Trinity College, dan Universitas Cambridge.
Usai lulus kuliah, Balfour langsung terjun ke parlemen dan mewakili Hertford.
Selama 50 tahun, ia berhasil mempertahankan kekuasaan di Partai Konservatif Inggris. Melansir Britannica, Balfour menduduki posisi sebagai Perdana Menteri Inggris selama 3 tahun, yakni dari tahun 1902 hingga 1905.
Selanjutnya, Balfour dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri Inggris periode 1916 sampai 1919.
Kesuksesannya sebagai tokoh penting Inggris tak lepas dari latar belakang keluarga Balfour yang sangat intelektual, aristokrat, dan bergelimang harta.
Karena lahir dari keluarga bangsawan, ia dengan mudah mendapat akses pendidikan terbaik, sehingga kecerdasannya bisa terasah dengan tepat.
Balfour mengenyam pendidikan di beberapa sekolah serta kampus bergengsi, seperti Eton College, Trinity College, dan Universitas Cambridge.
Usai lulus kuliah, Balfour langsung terjun ke parlemen dan mewakili Hertford.