Disebut Rezim Militer Tidak Sah oleh Prancis, Junta Myanmar Murka

Selasa, 07 Juni 2022 - 04:00 WIB
loading...
Disebut Rezim Militer...
Disebut Rezim Militer Tidak Sah oleh Prancis, Junta Myanmar Murka. FOTO/Reuters
A A A
YANGON - Junta Myanmar pada Senin (6/6/2022) menyatakan "kemarahannya yang paling besar" pada penghinaan diplomatik Prancis yang menggambarkannya sebagai pemerintah tidak sah. Junta memperingatkan hal itu dapat mengancam hubungan bilateral.

Pekan lalu, Junta mengatakan akan mengeksekusi seorang mantan anggota parlemen dari partai terguling Aung San Suu Kyi dan seorang aktivis demokrasi terkemuka. Jika terlaksana, ini akan menjadi eksekusi yudisial pertama negara itu dalam beberapa dasawarsa.



Pengumuman itu memicu kemarahan di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pemerintah negara-negara di dunia. Seruan untuk pembebasan mereka pun bermunculan.

Sebuah pernyataan yang mengutuk rencana eksekusi itu dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Prancis di Yangon juga menyebut junta sebagai "rezim militer tidak sah". Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Junta menyatakan "kemarahannya yang paling besar dan protes keras."

“Pernyataan itu benar-benar tidak dapat diterima oleh Pemerintah Myanmar. Pernyataan ini dapat berdampak negatif pada hubungan bilateral yang ada," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Myanmar, seperti dikutip dari AFP.



Pernyataan itu juga mengecam Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan juru bicara Sekjen PBB atas "pernyataan mereka yang tidak bertanggung jawab dan sembrono" dalam kasus tersebut.

Pada Mei, junta mengancam akan menurunkan hubungan diplomatik dengan Australia setelah mengatakan Canberra tidak akan mengganti Duta Besarnya yang baru saja diberangkatkan ke negara yang dikelola militer itu.

Penurunan misi Inggris baru-baru ini di negara itu untuk menagih bisnis juga dikecam sebagai "tidak dapat diterima" oleh seorang juru bicara bulan lalu. Dijauhi oleh pemerintah Barat, junta telah beralih ke sekutu tradisional, termasuk Rusia dan China untuk mendapatkan dukungan.



Empat orang, termasuk mantan anggota parlemen Phyo Zeya Thaw dan aktivis demokrasi Ko Jimmy, akan digantung setelah banding mereka terhadap hukuman mati dicabut, kata juru bicara Junta, akhir pekan lalu. Tanggal eksekusi para terhukum belum diumumkan.

Junta telah menghukum mati puluhan aktivis anti-kudeta sebagai bagian dari tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat setelah merebut kekuasaan tahun lalu. Tetapi, Myanmar belum melakukan eksekusi selama beberapa dekade.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
Seorang Muslim Dibunuh...
Seorang Muslim Dibunuh Secara Brutal di Masjid Prancis dan Islam Dihina, Ini Respons Macron
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Gempa M7,4, Cile Peringatkan...
Gempa M7,4, Cile Peringatkan Potensi Tsunami Berbahaya Radius 300 Km dari Episentrum
Rekomendasi
Viral Tanpa Niat, Video...
Viral Tanpa Niat, Video Jam Tower Mekkah versi Metta Karuna Sukses Curi Perhatian
PLN IP Komitmen Optimalkan...
PLN IP Komitmen Optimalkan Energi Surya dengan Potensi 3.295 GW
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan...
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan TNI-Polri Jamin Keutuhan NKRI
Berita Terkini
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
4 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
4 jam yang lalu
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
5 jam yang lalu
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
6 jam yang lalu
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
7 jam yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
7 jam yang lalu
Infografis
3 Senjata Rusia yang...
3 Senjata Rusia yang Paling Ditakuti oleh Militer Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved