Tak Cuma Finlandia dan Swedia, Erdogan Tuding 3 Anggota NATO Ini Dukung Terorisme

Kamis, 02 Juni 2022 - 00:41 WIB
loading...
Tak Cuma Finlandia dan Swedia, Erdogan Tuding 3 Anggota NATO Ini Dukung Terorisme
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim 3 negara anggota NATO dukung terorisme. Foto/SCMP
A A A
ANKARA - Finlandia dan Swedia bukan satu-satunya negara di Eropa yang mendukung teroris, klaim Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di parlemen.

Pemimpin Turki itu menuduh Prancis, Jerman, dan Belanda membantu organisasi yang dianggap oleh Ankara sebagai teroris, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan FETO, yang diduga berupaya melakukan kudeta di Turki pada 2016.

Mengomentari kemungkinan Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, Erdogan menyatakan bahwa blok itu adalah organisasi keamanan, bukan dukungan untuk organisasi teroris. Ia menambahkan bahwa ada anggota NATO lain yang bersalah membantu para ekstremis.

“Mereka melindungi organisasi teroris ini bersama dengan polisi Swedia, Finlandia, Jerman, Prancis, dan Belanda,” kata Erdogan, merujuk pada demonstrasi ‘Long March’ PKK baru-baru ini yang terjadi di negara-negara tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (1/6/2022).



Kemarin, Kementerian Luar Negeri Turki secara resmi memanggil Duta Besar dari Jerman dan Prancis untuk menyerahkan nota protes karena mengizinkan aktivitas PKK tanpa hambatan di negara mereka.

“Bagaimana Turki bisa menyetujui tawaran NATO Swedia, dan Finlandia, mengingat afiliasi teror bebas berkeliaran, mengadakan demonstrasi di sana?” tanya Erdogan.

Ia menambahkan bahwa Ankara masih belum menerima indikasi atau jaminan tertulis dari kedua negara Nordik itu bahwa mereka akan memenuhi tuntutan Turki.

Ia juga menuding kedua negara mencoba memanipulasi persepsi publik terhadap kelompok PKK dengan mengubah ejaan organisasi dan rebranding menjadi PYD/YPG. Erdogan bersikeras bahwa negara-negara ini hanya membodohi diri mereka sendiri.

Finlandia dan Swedia keduanya memutuskan untuk menanggalkan sejarah netralitas mereka pada 15 Mei, mengutip serangan militer Rusia terhadap Ukraina sebagai motivasi bagi mereka untuk bergabung dengan NATO.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1908 seconds (0.1#10.140)