Setelah Dua Bulan, Lockdown di Shanghai Berakhir
loading...
A
A
A
SHANGHAI - Otoritas China melonggarkan pembatasan COVID-19 di kota Shanghai, pusat ekonomi dan pusat perdagangan global, setelah sempat dikunci atau lockdown selama dua bulan.
Pada tengah malam waktu setempat, pembatasan dilonggarkan untuk memungkinkan sebagian besar orang bergerak bebas di sekitar kota berpenduduk sekitar 25 juta orang.
Tetapi setidaknya 650.000 penduduk akan tetap dikurung di rumah mereka sebagai akibat dari kebijakan "nol Covid" yang tetap berlaku di seluruh China tetap berlaku.
Orang-orang yang tertular COVID-19 akan tetap menjalani karantina atau di bawa ke rumah sakit. Kontak dekat mereka juga menghadapi prospek pemindahan ke karantina dan area di sekitar tempat tinggal mereka dikunci lagi.
"Ini adalah hari yang kami impikan untuk waktu yang sangat lama," kata juru bicara pemerintah Shanghai Yin Xin kepada wartawan.
"Semua orang telah banyak berkorban. Hari ini telah dimenangkan dengan susah payah dan kita perlu menghargai dan melindunginya, serta menyambut kembali Shanghai yang kita kenal dan rindukan," ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/6/2022).
Kekakuan kebijakan penguncian telah menyebabkan banyak penduduk kota itu menjadi frustrasi.
Profesional pemasaran Anita Xu (32) merasa "sedikit tidak sadar".
"Bahkan jika Anda bisa keluar, saya tidak tahu apa yang bisa Anda lakukan," katanya kepada AFP.
Pada tengah malam waktu setempat, pembatasan dilonggarkan untuk memungkinkan sebagian besar orang bergerak bebas di sekitar kota berpenduduk sekitar 25 juta orang.
Tetapi setidaknya 650.000 penduduk akan tetap dikurung di rumah mereka sebagai akibat dari kebijakan "nol Covid" yang tetap berlaku di seluruh China tetap berlaku.
Orang-orang yang tertular COVID-19 akan tetap menjalani karantina atau di bawa ke rumah sakit. Kontak dekat mereka juga menghadapi prospek pemindahan ke karantina dan area di sekitar tempat tinggal mereka dikunci lagi.
"Ini adalah hari yang kami impikan untuk waktu yang sangat lama," kata juru bicara pemerintah Shanghai Yin Xin kepada wartawan.
"Semua orang telah banyak berkorban. Hari ini telah dimenangkan dengan susah payah dan kita perlu menghargai dan melindunginya, serta menyambut kembali Shanghai yang kita kenal dan rindukan," ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/6/2022).
Kekakuan kebijakan penguncian telah menyebabkan banyak penduduk kota itu menjadi frustrasi.
Profesional pemasaran Anita Xu (32) merasa "sedikit tidak sadar".
"Bahkan jika Anda bisa keluar, saya tidak tahu apa yang bisa Anda lakukan," katanya kepada AFP.