Soros: Kalahkan Putin Secepat Mungkin untuk Selamatkan Peradaban Kita
loading...
A
A
A
DAVOS - Kecuali Rusia dikalahkan di Ukraina dengan cepat, Barat seluruhnya tidak akan mampu mengatasi perubahan iklim tepat waktu untuk menyelamatkan peradaban.
Miliarder pemodal George Soros mengatakan hal itu dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada Selasa (24/5/2022).
Dia juga menyebut Rusia dan China sebagai ancaman terbesar bagi konsepnya tentang masyarakat terbuka.
“Rusia mengirim pasukan ke Ukraina mungkin merupakan awal dari Perang Dunia Ketiga dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan,” ujar Soros kepada WEF.
Dia menambahkan, “Bahkan ketika pertempuran di sana berhenti, situasinya tidak akan pernah kembali seperti sebelumnya.”
“Invasi terjadi di tengah perjuangan antara dua sistem pemerintahan yang bertentangan satu sama lain: masyarakat terbuka dan masyarakat tertutup, yang pertama diwujudkan oleh Barat dan yang kedua oleh Rusia dan China,” ujar dia.
Soros (91) mengenang "hari-hari yang menyenangkan" dari disintegrasi Uni Soviet, ketika kekayaannya meningkat ke titik di mana dia dapat menghabiskan USD300 juta setahun pada tahun 1987.
Mengenai yayasannya di Eropa Timur, dia mengaku, "Ternyata lebih sukses daripada harapan saya."
Dia berpendapat, “Gelombang mulai berubah setelah serangan 9/11 tahun 2001, dan rezim represif sekarang berkuasa dan masyarakat terbuka dikepung, dengan China dan Rusia mewakili ancaman terbesar.”
Soros optimis tentang bagaimana pertarungan itu berlangsung. Menurutnya, pasukan Rusia diharapkan akan disambut sebagai pembebas dan muncul sebagai pemenang dalam beberapa hari atau pekan, tetapi Ukraina mampu "mengalahkan" mereka dengan bantuan AS dan NATO.
Sementara itu, dia mengklaim Pemimpin China Xi Jinping telah merusak legitimasinya dengan lockdown Covid-19 di Shanghai dan di tempat lain.
Namun, yang benar-benar mengkhawatirkan Soros adalah konflik di Ukraina mengganggu agenda lingkungan, yang berarti perubahan iklim mungkin tidak dapat diubah lagi.
“Itu bisa menjadi akhir dari peradaban kita,” ujar dia.
Soros bersikeras, “Kita harus memobilisasi semua sumber daya kita untuk mengakhiri perang lebih awal.”
“Cara terbaik dan mungkin satu-satunya untuk melestarikan peradaban kita adalah mengalahkan Putin sesegera mungkin,” tegas dia.
Pada Senin, mantan diplomat tinggi AS Henry Kissinger mendesak WEF menengahi perdamaian di Ukraina dalam dua bulan ke depan, sebelum Rusia didorong ke dalam "aliansi permanen dengan China" yang akan mengacaukan Eropa.
“Rusia selama 400 tahun telah menjadi bagian penting dari Eropa,” ujar Kissinger yang berusia 98 tahun.
Dia memperingatkan mereka yang mencari “kekalahan” Rusia.
Miliarder pemodal George Soros mengatakan hal itu dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada Selasa (24/5/2022).
Dia juga menyebut Rusia dan China sebagai ancaman terbesar bagi konsepnya tentang masyarakat terbuka.
“Rusia mengirim pasukan ke Ukraina mungkin merupakan awal dari Perang Dunia Ketiga dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan,” ujar Soros kepada WEF.
Dia menambahkan, “Bahkan ketika pertempuran di sana berhenti, situasinya tidak akan pernah kembali seperti sebelumnya.”
“Invasi terjadi di tengah perjuangan antara dua sistem pemerintahan yang bertentangan satu sama lain: masyarakat terbuka dan masyarakat tertutup, yang pertama diwujudkan oleh Barat dan yang kedua oleh Rusia dan China,” ujar dia.
Soros (91) mengenang "hari-hari yang menyenangkan" dari disintegrasi Uni Soviet, ketika kekayaannya meningkat ke titik di mana dia dapat menghabiskan USD300 juta setahun pada tahun 1987.
Mengenai yayasannya di Eropa Timur, dia mengaku, "Ternyata lebih sukses daripada harapan saya."
Dia berpendapat, “Gelombang mulai berubah setelah serangan 9/11 tahun 2001, dan rezim represif sekarang berkuasa dan masyarakat terbuka dikepung, dengan China dan Rusia mewakili ancaman terbesar.”
Soros optimis tentang bagaimana pertarungan itu berlangsung. Menurutnya, pasukan Rusia diharapkan akan disambut sebagai pembebas dan muncul sebagai pemenang dalam beberapa hari atau pekan, tetapi Ukraina mampu "mengalahkan" mereka dengan bantuan AS dan NATO.
Sementara itu, dia mengklaim Pemimpin China Xi Jinping telah merusak legitimasinya dengan lockdown Covid-19 di Shanghai dan di tempat lain.
Namun, yang benar-benar mengkhawatirkan Soros adalah konflik di Ukraina mengganggu agenda lingkungan, yang berarti perubahan iklim mungkin tidak dapat diubah lagi.
“Itu bisa menjadi akhir dari peradaban kita,” ujar dia.
Soros bersikeras, “Kita harus memobilisasi semua sumber daya kita untuk mengakhiri perang lebih awal.”
“Cara terbaik dan mungkin satu-satunya untuk melestarikan peradaban kita adalah mengalahkan Putin sesegera mungkin,” tegas dia.
Pada Senin, mantan diplomat tinggi AS Henry Kissinger mendesak WEF menengahi perdamaian di Ukraina dalam dua bulan ke depan, sebelum Rusia didorong ke dalam "aliansi permanen dengan China" yang akan mengacaukan Eropa.
“Rusia selama 400 tahun telah menjadi bagian penting dari Eropa,” ujar Kissinger yang berusia 98 tahun.
Dia memperingatkan mereka yang mencari “kekalahan” Rusia.
(sya)