Bertambah 1, Korea Utara Luncurkan 3 Rudal setelah Kutukan Quad
loading...
A
A
A
Ini menjadi uji coba rudal ke-17 Pyongyang pada 2022 saat Presiden AS Joe Biden meninggalkan Jepang untuk kembali ke Washington, setelah perjalanan lima hari ke Asia.
Sebelum berangkat, Biden dan rekan-rekan “Quad”-nya mengeluarkan pernyataan bersama tentang peran mereka di masa depan kawasan yang dijuluki oleh AS sebagai “Indo-Pasifik.”
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB,” ungkap pernyataan yang ditandatangani Biden, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM India Narendra Modi, dan PM Australia yang baru terpilih Anthony Albanese.
“Kami juga mengutuk pengembangan dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang tidak stabil, termasuk beberapa uji coba rudal balistik antarbenua, yang melanggar UNSCR, dan menyerukan masyarakat internasional untuk sepenuhnya menerapkan resolusi ini. Kami mendesak Korea Utara untuk mematuhi semua kewajibannya di bawah UNSCR, menahan diri dari provokasi, dan terlibat dalam dialog substantif,” ungkap Quad.
Gedung Putih telah memperingatkan Korea Utara mungkin melakukan uji coba rudal selama atau setelah kunjungan Biden ke wilayah tersebut.
Pemerintah di Seoul juga mengumumkan telah mengembangkan rencana jika Pyongyang melakukan uji coba nuklir.
Korea Utara saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19, dengan militer didatangkan untuk membantu menangani situasi tersebut.
Pemisahan semenanjung Korea setelah pembebasannya dari Jepang memicu perang antara Komunis Utara dan Selatan yang didukung AS pada 1950.
Konflik meluas hingga menyeret AS dan China. Perang lantas dibekukan oleh gencatan senjata tahun 1953.
Sebelum berangkat, Biden dan rekan-rekan “Quad”-nya mengeluarkan pernyataan bersama tentang peran mereka di masa depan kawasan yang dijuluki oleh AS sebagai “Indo-Pasifik.”
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB,” ungkap pernyataan yang ditandatangani Biden, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM India Narendra Modi, dan PM Australia yang baru terpilih Anthony Albanese.
“Kami juga mengutuk pengembangan dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang tidak stabil, termasuk beberapa uji coba rudal balistik antarbenua, yang melanggar UNSCR, dan menyerukan masyarakat internasional untuk sepenuhnya menerapkan resolusi ini. Kami mendesak Korea Utara untuk mematuhi semua kewajibannya di bawah UNSCR, menahan diri dari provokasi, dan terlibat dalam dialog substantif,” ungkap Quad.
Gedung Putih telah memperingatkan Korea Utara mungkin melakukan uji coba rudal selama atau setelah kunjungan Biden ke wilayah tersebut.
Pemerintah di Seoul juga mengumumkan telah mengembangkan rencana jika Pyongyang melakukan uji coba nuklir.
Korea Utara saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19, dengan militer didatangkan untuk membantu menangani situasi tersebut.
Pemisahan semenanjung Korea setelah pembebasannya dari Jepang memicu perang antara Komunis Utara dan Selatan yang didukung AS pada 1950.
Konflik meluas hingga menyeret AS dan China. Perang lantas dibekukan oleh gencatan senjata tahun 1953.