Biden Ajukan Syarat Bertemu dengan Kim Jong-un
loading...
A
A
A
SEOUL - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menetapkan syarat untuk bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un . Hal itu diungkapkannya dalam perjalanan pertamanya ke Asia sejak menjabat sebagai orang nomor satu di AS.
“Mengenai apakah saya akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara, itu akan tergantung pada apakah dia tulus dan apakah dia serius,” kata Biden kepada wartawan saat jumpa pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, seperti dikutip dari ABC News, Minggu (22/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Biden juga mengungkapkan bahwa AS telah menawarkan vaksin COVID-19 ke Korea Utara tanpa prasyarat tetapi tidak menerima jawaban. Virus Corona tampaknya melonjak di Korea Utara, dengan 2,4 juta orang "sakit demam" pada Kamis.
"Jawabannya ya, kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korea Utara, tetapi juga ke China," ujar Biden.
"Dan kami siap untuk melakukannya segera. (Tapi) kami tidak mendapat tanggapan," imbuhnya.
Selama konferensi pers bersama di Seoul, Biden dan Yoon membahas peningkatan dukungan AS untuk Korea Selatan dalam menghadapi agresi Korea Utara.
"Hari ini, Presiden Yoon dan saya berkomitmen untuk memperkuat keterlibatan erat kami dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan keamanan regional, termasuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Republik Demokratik Rakyat Korea dengan lebih memperkuat postur pencegahan kami dan bekerja menuju denuklirisasi penuh Semenanjung Korea," kata Biden menggunakan nama resmi dari Korea Utara.
Kedua pemimpin sepakat untuk mempertimbangkan perluasan latihan militer gabungan dan pelatihan di Semenanjung Korea.
Yoon, presiden baru Korea Selatan yang baru terpilih, menegaskan kembali Sabtu bahwa tujuan bersama mereka adalah denuklirisasi total Korea Utara.
“Mengenai apakah saya akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara, itu akan tergantung pada apakah dia tulus dan apakah dia serius,” kata Biden kepada wartawan saat jumpa pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, seperti dikutip dari ABC News, Minggu (22/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Biden juga mengungkapkan bahwa AS telah menawarkan vaksin COVID-19 ke Korea Utara tanpa prasyarat tetapi tidak menerima jawaban. Virus Corona tampaknya melonjak di Korea Utara, dengan 2,4 juta orang "sakit demam" pada Kamis.
"Jawabannya ya, kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korea Utara, tetapi juga ke China," ujar Biden.
"Dan kami siap untuk melakukannya segera. (Tapi) kami tidak mendapat tanggapan," imbuhnya.
Selama konferensi pers bersama di Seoul, Biden dan Yoon membahas peningkatan dukungan AS untuk Korea Selatan dalam menghadapi agresi Korea Utara.
"Hari ini, Presiden Yoon dan saya berkomitmen untuk memperkuat keterlibatan erat kami dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan keamanan regional, termasuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Republik Demokratik Rakyat Korea dengan lebih memperkuat postur pencegahan kami dan bekerja menuju denuklirisasi penuh Semenanjung Korea," kata Biden menggunakan nama resmi dari Korea Utara.
Kedua pemimpin sepakat untuk mempertimbangkan perluasan latihan militer gabungan dan pelatihan di Semenanjung Korea.
Yoon, presiden baru Korea Selatan yang baru terpilih, menegaskan kembali Sabtu bahwa tujuan bersama mereka adalah denuklirisasi total Korea Utara.