100 Bom Nuklir AS Disebar di Eropa, Sedangkan Milik Rusia Tetap di Tempat
loading...
A
A
A
Tujuh lagi berpartisipasi dalam Support of Nuclear Operations With Conventional Air Tactics (SNOWCAT), memberikan bantuan dalam misi nuklir melalui dukungan udara konvensional: Republik Ceko, Denmark, Yunani, Hongaria, Norwegia, Polandia dan Rumania.
Semua 30 anggota aliansi tidak termasuk Prancis juga merupakan bagian dari Kelompok Perencanaan Nuklir, yang membahas masalah kebijakan. Dewan Atlantik Utara tetap menjadi otoritas tertinggi NATO, dan negara-negara anggota mempertahankan kendali atas kekuatan nuklir mereka sendiri.
AS dan sekutu NATO-nya tidak mengungkapkan angka pasti untuk persediaan yang ditempatkan di Eropa.
Pada tahun 2021, Center For Arms Control and Non-Ploriferation, memperkirakan ada sekitar 100 senjata nuklir milik AS yang disimpan di lima negara anggota NATO:
1. Kleine Brogel di Belgia
2. Pangkalan Udara BĂĽchel di Jerman
3. Pangkalan Udara Aviano dan Ghedi di Italia
4. Pangkalan Udara Volkel di Belanda
5. Pangkalan Udara Incirlik di Turki.
Sebenarnya ada pangkalan udara di Inggris yang sebelumnya juga menyimpan bom nuklir AS, tapi sudah dikeluarkan dan hanya mengoperasikan senjata nuklir milik London.
Senjata-senjata nuklir AS di negara-negara NATO itu berstatus not armed atau atau ditempatkan di pesawat. Mereka disimpan di brankas bawah tanah WS3 di pangkalan udara masing-masing, dan kode Permissive Action Link (PAL) yang digunakan untuk mengoperasikan mereka tetap berada di tangan Amerika.
Untuk digunakan, bom-bom itu akan dimuat ke pesawat tempur berkemampuan ganda yang ditunjuk NATO. Setiap negara sedang dalam proses memodernisasi pesawat tempur berkemampuan nuklirnya menjadi F-35A, F-18 Super Hornet, atau Eurofighter Typhoon.
Total stok senjata nuklir AS diketahui sekitar 5.428. Dengan demikian, ada ribuan senjata semacam itu yang berada di wilayah Amerika.
Sementara itu, senjata nuklir Rusia tetap di tempat seperti dulu. Yakni, hanya di wilayah Rusia dan pangkalannya di negara tetangga pecahan Soviet.
Semua 30 anggota aliansi tidak termasuk Prancis juga merupakan bagian dari Kelompok Perencanaan Nuklir, yang membahas masalah kebijakan. Dewan Atlantik Utara tetap menjadi otoritas tertinggi NATO, dan negara-negara anggota mempertahankan kendali atas kekuatan nuklir mereka sendiri.
AS dan sekutu NATO-nya tidak mengungkapkan angka pasti untuk persediaan yang ditempatkan di Eropa.
Pada tahun 2021, Center For Arms Control and Non-Ploriferation, memperkirakan ada sekitar 100 senjata nuklir milik AS yang disimpan di lima negara anggota NATO:
1. Kleine Brogel di Belgia
2. Pangkalan Udara BĂĽchel di Jerman
3. Pangkalan Udara Aviano dan Ghedi di Italia
4. Pangkalan Udara Volkel di Belanda
5. Pangkalan Udara Incirlik di Turki.
Sebenarnya ada pangkalan udara di Inggris yang sebelumnya juga menyimpan bom nuklir AS, tapi sudah dikeluarkan dan hanya mengoperasikan senjata nuklir milik London.
Senjata-senjata nuklir AS di negara-negara NATO itu berstatus not armed atau atau ditempatkan di pesawat. Mereka disimpan di brankas bawah tanah WS3 di pangkalan udara masing-masing, dan kode Permissive Action Link (PAL) yang digunakan untuk mengoperasikan mereka tetap berada di tangan Amerika.
Untuk digunakan, bom-bom itu akan dimuat ke pesawat tempur berkemampuan ganda yang ditunjuk NATO. Setiap negara sedang dalam proses memodernisasi pesawat tempur berkemampuan nuklirnya menjadi F-35A, F-18 Super Hornet, atau Eurofighter Typhoon.
Total stok senjata nuklir AS diketahui sekitar 5.428. Dengan demikian, ada ribuan senjata semacam itu yang berada di wilayah Amerika.
Sementara itu, senjata nuklir Rusia tetap di tempat seperti dulu. Yakni, hanya di wilayah Rusia dan pangkalannya di negara tetangga pecahan Soviet.