Data Penerbangan Ungkap Pesawat China Eastern Sengaja Jatuh
loading...

Tim penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya China Eastern Airlines Boeing 737-800 di Wuzhou, Guangxi Zhuang, China, 24 Maret 2022. Foto/REUTERS
A
A
A
BEIJING - Penyelidik Amerika Serikat (AS) yakin seseorang di dalam pesawat dengan sengaja mengakibatkan jatuhnya China Eastern pada Maret.
Wall Street Journal melaporkan dugaan itu pada Selasa (17/5/2022). Musibah itu menjadi bencana udara paling mematikan di China dalam beberapa dekade.
Penerbangan China Eastern MU5375 sedang melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou pada 21 Maret ketika secara misterius jatuh dari ketinggian 29.000 kaki ke lereng gunung, menewaskan semua 132 orang di dalamnya.
Baca juga: Kapal Induk Ketiga China Segera Hadir, Latihan Perang Makin Gencar
Apa yang disebut kotak hitam perekam data penerbangan yang ditemukan dari situs itu dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.
Baca juga: Intel Rusia: AS Terus Rekrut Teroris ISIS untuk Berperang di Ukraina
“Data itu menunjukkan seseorang, mungkin seorang pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit, memberi perintah untuk mengirim Boeing 737-800 agar menukik,” papar Wall Street Journal (WSJ), mengutip orang-orang yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Baca juga: Anggota Kongres: Bantuan AS ke Ukraina Mirip Skema Pencucian Uang
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," ungkap WSJ mengutip "seseorang yang akrab dengan penilaian awal pejabat Amerika."
“Para pejabat AS yakin kesimpulan mereka didukung fakta bahwa penyelidik China sejauh ini tidak mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat atau kontrol penerbangan yang dapat menyebabkan kecelakaan itu dan perlu ditangani dalam penerbangan mendatang,” ungkap surat kabar itu.
Wall Street Journal melaporkan dugaan itu pada Selasa (17/5/2022). Musibah itu menjadi bencana udara paling mematikan di China dalam beberapa dekade.
Penerbangan China Eastern MU5375 sedang melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou pada 21 Maret ketika secara misterius jatuh dari ketinggian 29.000 kaki ke lereng gunung, menewaskan semua 132 orang di dalamnya.
Baca juga: Kapal Induk Ketiga China Segera Hadir, Latihan Perang Makin Gencar
Apa yang disebut kotak hitam perekam data penerbangan yang ditemukan dari situs itu dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.
Baca juga: Intel Rusia: AS Terus Rekrut Teroris ISIS untuk Berperang di Ukraina
“Data itu menunjukkan seseorang, mungkin seorang pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit, memberi perintah untuk mengirim Boeing 737-800 agar menukik,” papar Wall Street Journal (WSJ), mengutip orang-orang yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Baca juga: Anggota Kongres: Bantuan AS ke Ukraina Mirip Skema Pencucian Uang
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," ungkap WSJ mengutip "seseorang yang akrab dengan penilaian awal pejabat Amerika."
“Para pejabat AS yakin kesimpulan mereka didukung fakta bahwa penyelidik China sejauh ini tidak mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat atau kontrol penerbangan yang dapat menyebabkan kecelakaan itu dan perlu ditangani dalam penerbangan mendatang,” ungkap surat kabar itu.
Lihat Juga :