Kapal Induk Ketiga China Segera Hadir, Latihan Perang Makin Gencar
loading...
A
A
A
Kapal perang AS dan Jepang juga waspada di dekatnya, termasuk kapal induk Izumo dan USS Abraham Lincoln.
Kepala editor eksekutif majalah China Shipborne Weapons Shi Hong mengatakan kepada Global Times bahwa kapal perang Amerika dan Jepang menjadi "mitra latihan yang sempurna" untuk latihan China.
Termasuk dalam kelompok tempur itu adalah kapal penjelajah dengan rudal berpemandu Tipe 055.
Itu adalah kapal perang non-kapal induk terbesar China, yang baru-baru ini menunjukkan kemampuannya membawa dan menembakkan rudal anti-kapal hipersonik, yang hanya memiliki sedikit tindakan pencegahan potensial.
Berbicara kepada South China Morning Post (SCMP), mantan instruktur Akademi Angkatan Laut Taiwan Lu Li-Shih menyebut latihan itu juga dimaksudkan menopang pengalaman PLAN dengan operasi kapal induk yang canggih, karena angkatan laut masih hanya memiliki dua kapal induk.
“Operasi pelatihan skala besar yang sedang berlangsung bertujuan menguji dan mengembangkan pedoman pelatihan dan doktrin untuk operasi dek kapal induk, dukungan logistik laut lepas dan rincian lainnya, yang akan memberikan titik referensi untuk kapal induk ketiga angkatan laut, Type 003,” ujar Lu kepada surat kabar yang berbasis di Hong Kong.
Menurut staf gabungan Jepang, Liaoning dan armada udara pesawat tempur J-15 “Flying Shark” melakukan pelatihan pesawat berbasis kapal induk lintas siang dan malam saat berada di Laut Filipina.
“Pelatihan semacam itu lebih intens dibandingkan dengan latihan sebelumnya yang diungkapkan ke publik,” papar Lu.
Global Times melaporkan Liaoning melakukan lebih dari 100 serangan udara dalam waktu enam hari.
“Kali ini, tidak berlebihan untuk menduga Liaoning lebih lanjut membangun pengalaman ini dan menggunakannya untuk mendorong pengembangan konsep operasi kapal induk … dan cukup jelas mendorong kru (terutama awak pesawat J-15) keras dalam hal ini,” ungkap Colin Koh, peneliti di S Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University, Singapura, mengatakan kepada SCMP.
Kepala editor eksekutif majalah China Shipborne Weapons Shi Hong mengatakan kepada Global Times bahwa kapal perang Amerika dan Jepang menjadi "mitra latihan yang sempurna" untuk latihan China.
Termasuk dalam kelompok tempur itu adalah kapal penjelajah dengan rudal berpemandu Tipe 055.
Itu adalah kapal perang non-kapal induk terbesar China, yang baru-baru ini menunjukkan kemampuannya membawa dan menembakkan rudal anti-kapal hipersonik, yang hanya memiliki sedikit tindakan pencegahan potensial.
Berbicara kepada South China Morning Post (SCMP), mantan instruktur Akademi Angkatan Laut Taiwan Lu Li-Shih menyebut latihan itu juga dimaksudkan menopang pengalaman PLAN dengan operasi kapal induk yang canggih, karena angkatan laut masih hanya memiliki dua kapal induk.
“Operasi pelatihan skala besar yang sedang berlangsung bertujuan menguji dan mengembangkan pedoman pelatihan dan doktrin untuk operasi dek kapal induk, dukungan logistik laut lepas dan rincian lainnya, yang akan memberikan titik referensi untuk kapal induk ketiga angkatan laut, Type 003,” ujar Lu kepada surat kabar yang berbasis di Hong Kong.
Menurut staf gabungan Jepang, Liaoning dan armada udara pesawat tempur J-15 “Flying Shark” melakukan pelatihan pesawat berbasis kapal induk lintas siang dan malam saat berada di Laut Filipina.
“Pelatihan semacam itu lebih intens dibandingkan dengan latihan sebelumnya yang diungkapkan ke publik,” papar Lu.
Global Times melaporkan Liaoning melakukan lebih dari 100 serangan udara dalam waktu enam hari.
“Kali ini, tidak berlebihan untuk menduga Liaoning lebih lanjut membangun pengalaman ini dan menggunakannya untuk mendorong pengembangan konsep operasi kapal induk … dan cukup jelas mendorong kru (terutama awak pesawat J-15) keras dalam hal ini,” ungkap Colin Koh, peneliti di S Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University, Singapura, mengatakan kepada SCMP.