John Bolton: Trump Siap Dukung Israel Bombardir Iran

Senin, 22 Juni 2020 - 08:17 WIB
loading...
John Bolton: Trump Siap Dukung Israel Bombardir Iran
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald John Trump di Gedung Putih, 25 Maret 2019. Foto/REUTERS/Carlos Barria
A A A
WASHINGTON - Bekas penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, mengungkap bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kesediaannya untuk Israel membombardir Iran.

Dalam bukunya "The Room Where It Happened" yang diharapkan akan dirilis minggu ini, Bolton menggambarkan pertemuan tahun 2017 di mana Trump membuat komentar tentang kesediannya memberikan dukungan militer kepada Israel untuk menggempur negara para Mullah.

Bolton, yang belum menjadi anggota pemerintahan Trump, dibawa untuk bertemu dengan presiden AS pada 2017, dan Israel adalah salah satu topik yang muncul dalam pembicaraan. (Baca: Bolton: Trump Pikir Keren Menginvasi Venezuela, tapi Batal karena Putin )

"Saya memperingatkan Trump agar tidak menyia-nyiakan modal politik dalam pencarian yang sulit untuk menyelesaikan perselisihan Arab-Israel dan sangat mendukung pemindahan kedutaan AS di Israel (dari Tel Aviv) ke Yerusalem, dengan demikian mengakui itu sebagai Ibu Kota Israel," tulis Bolton dalam bukunya.

"Perihal Iran, saya mendesak agar dia terus maju untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dan menjelaskan mengapa penggunaan kekuatan terhadap program nuklir Iran mungkin merupakan satu-satunya solusi yang bertahan lama," lanjut tulisan Bolton.

Meskipun Bolton tidak menyebut Israel menggunakan kekuatan terhadap Iran, Trump menanggapi dengan mengatakan bahwa dia akan mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukannya.

"Anda beri tahu Bibi (Netanyahu) bahwa jika dia menggunakan kekuatan, saya akan mendukungnya. Saya mengatakan kepadanya, tetapi Anda mengatakan kepadanya lagi," kata Trump kepada Bolton saat itu.

Bolton juga mengatakan bahwa dalam pertemuan Oktober 2018 di Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin meragukan bahwa Israel dapat menyerang Iran.

"Israel, katanya, tidak dapat melakukan aksi militer terhadap Iran sendirian karena tidak memiliki sumber daya atau kemampuan, terutama jika orang-orang Arab bersatu di belakang Iran, yang tidak masuk akal," tulis Bolton, seperti dikutip The Jerusalem Post, Senin (22/6/2020). (Baca: Bolton: Trump Minta Bantuan Presiden China agar Menang Pilpres 2020 )

Putin ragu bahwa penarikan AS dari perjanjian nuklir Iran itu produktif, tetapi Bolton mengatakan kepadanya; "Iran tidak mematuhi perjanjian itu, mencatat hubungan antara Iran dan Korea Utara pada reaktor di Suriah yang dihancurkan Israel pada 2007 dan mengatakan kami dengan hati-hati mengawasi bukti-bukti bahwa kedua proliferator itu bekerja sama bahkan (sampai) sekarang. Dalam hal apa pun, penerapan kembali sanksi terhadap Iran telah memakan banyak korban, baik di dalam negeri maupun dalam hal masalah internasional mereka."

Buku setebal 577 halaman ditulis Bolton setelah dia dipecat Trump sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih tahun 2019 lalu. Buku ini telah digugat pemerintah Trump agar tidak diterbitkan dengan alasan memuat banyak rahasia Amerika. Namun, hakim pengadilan menolak permintaan pemerintah Trump dan membolehkan buku Bolton diterbitkan.

Banyak hal-hal mengejutkan yang diungkap Bolton tentang "borok" Trump selama dia bekerja di Gedung Putih. Beberapa di antaranya, rencana Trump yang ingin menginvasi Venezuela yang digambarkan sebagai aksi keren.

Kemudian, Trump disebut meminta bantuan Presiden China Xi Jinping agar menang pemilihan presiden AS 2020 dan mendukung kamp-kamp penahanan Muslim Uighur. Trump, menurut Bolton, bahkan tidak tahu jika Inggris merupakan negara bersenjata nuklir. (Baca juga: Adang Tank Israel di Lebanon, Prajurit TNI Dapat Kenaikan Pangkat )
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)