Korea Utara Kerahkan Militer untuk Perangi Pandemi

Senin, 16 Mei 2022 - 15:08 WIB
loading...
Korea Utara Kerahkan...
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengunjungi apotek di Pyongyang, Korut. Foto/KCNA/REUTERS
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengkritik pejabat tinggi sektor kesehatan masyarakat karena "sikap kerja mereka yang tidak bertanggung jawab" di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Dia pun memerintahkan militer negara itu untuk membantu menstabilkan situasi.

“Berbicara pada pertemuan politbiro darurat pada Minggu (15/5/2022), Kim Jong-un mengeluarkan perintah untuk segera menstabilkan pasokan obat-obatan di Kota Pyongyang dengan melibatkan kekuatan dari bidang medis militer Tentara Rakyat," papar laporan kantor berita KCNA yang dikelola pemerintah.



Tidak jelas bagaimana tepatnya militer akan terlibat dalam upaya nasional menghentikan penyebaran "demam" misterius itu, tetapi Kim secara khusus menekankan perlunya "memperbaiki titik-titik rentan dalam sistem pasokan obat-obatan dan mengambil tindakan tegas untuk mengangkut obat-obatan."



Perintah itu muncul setelah Kim mengeluh bahwa obat-obatan yang dikeluarkan dari persediaan negara "belum dipasok ke penduduk melalui apotek dengan benar pada waktunya."

Dia menuduh pejabat sipil yang bertanggung jawab atas respons epidemi “tidak dengan benar mengakui krisis saat ini tetapi hanya berbicara tentang semangat melayani rakyat dengan penuh pengabdian.”

Korea Utara telah memerangi penyebaran penyakit yang “meledak” sejak akhir April, dengan “sistem karantina darurat maksimum” dan penguncian ketat yang diperkenalkan secara nasional pekan lalu.

Pihak berwenang telah mengkonfirmasi setidaknya satu pasien meninggal membawa varian Covid-19 Omicron.

Namun tanpa pengujian massal dan program vaksinasi, mereka berhenti menghubungkan kasus lain dengan virus di balik pandemi global.

Jumlah kematian resmi mencapai 50 orang pada Minggu, karena jumlah total orang yang terinfeksi melebihi 1.213.550 orang.

Sekitar 648.630 orang telah pulih, sementara 564.860 orang berada di karantina atau menerima perawatan, menurut buletin yang sekarang diterbitkan setiap hari oleh media pemerintah.

Sebagian besar kematian sejauh ini disebabkan resep obat yang tidak tepat, overdosis dan kasus "kelalaian" lainnya oleh petugas kesehatan.

Sekitar 1,3 juta warga Korea Utara dikatakan telah dimobilisasi untuk membantu dengan “layanan informasi higienis, pemeriksaan dan pengobatan,” sementara kementerian kesehatan telah menyusun “pedoman, metode dan taktik” pengobatan yang tepat.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)