Negara yang Jarang Diketahui Orang, Nomor 1 Dulunya Pos Militer AS
loading...
A
A
A
FUNAFUTI - Di dunia ini terdapat 193 negara yang merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di luar jumlah tersebut, terdapat beberapa negara lain yang tidak termasuk anggota PBB, seperti Kosovo dan Taiwan.
Dua negara tersebut mungkin sudah akrab di telinga, namun ada sebagian negara di dunia yang namanya masih jarang terdengar dan belum banyak diketahui masyarakat. Berikut daftarnya:
1. Tuvalu
Nama Tuvalu agaknya jarang didengar bahkan mungkin tak pernah didengar sebagai negara. Negara yang beribu kota Funafuti ini berada di Kepulauan Samudera Pasifik.
Diketahui negara Tuvalu ini dulunya merupakan pos terdepan militer Amerika Serikat selama perang Dunia II.
Negara yang sebelumnya bernama Ellice Islands ini luasnya hanya mencapai 26 kilometer. Dengan ukuran tersebut, Tuvalu termasuk sebagai salah satu negara terkecil di dunia.
Bahasa yang digunakan negara ini adalah bahasa Tuvalu dan Inggris.
2. Eritrea
Eritrea merupakan negara yang berada di Afrika Timur, tepatnya di tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Laut Merah di bagian timur, Sudan di barat, Ethiopia di selatan, dan Djibouti di tenggara.
Eritrea memiliki luas 117.600 kilometer persegi, hampir empat kali dari ukuran Belgia. Ibu kotanya berada di Asmara, yakni di tepi barat laut dataran tinggi Eritrea.
Bahasa yang digunakan oleh penduduk negara ini adalah Tigrinya, Arab, dan Inggris. Bentuk pemerintahan negara ini ialah republik presidensial.
Kota-kota yang terdapat di Eritrea antara lain Massawa, Tessenie, Mendefera, dan Assab.
3. Eswatini
Mendengar nama Eswatini sebagai negara, mungkin merupakan hal yang baru bagi kebanyakan orang. Eswatini merupakan sebuah negara yang berada di selatan Afrika.
Dulunya negara ini sempat bernama Swaziland. Nama Eswatini memiliki arti ‘tanah Swazis’. Swazis sendiri merupakan suku asli dari negara tersebut, yang menempati beberapa bagian di Afrika selatan.
Negara dengan ibu kota Mbabane ini memiliki luas wilayah sebesar 17.364 kilometer persegi. Bentuk pemerintahan Eswatini adalah monarki atau kerajaan.
4. Palau
Negara ini terletak di sebelah barat Samudera Pasifik dan merupakan bagian dari Oseania. Palau memiliki luas wilayah mencapai 459 kilometer persegi.
Beberapa pulau yang ada di negara ini di antaranya Pulau Angaur, Koror, Peleliu, dan Babeldaob. Ibu kota Palau ialah Ngerulmud yang terletak di Badeldaob.
Penduduk di negara ini mayoritas etnis mikronesia yang merupakan campuran dari Melayu dan Melanesia.
Bahasa resmi yang digunakan di negara ini ialah bahasa Palau dan bahasa Inggris.
5. Benin
Benin adalah sebuah negara di Afrika bagian barat. Letaknya di timur Togo dan barat Nigeria. Di bagian utara, negara ini berbatasan dengan Burkin, Faso, dan Niger.
Sedangkan di selatan berbatasan dengan Teluk Benin dan Teluk Guinea. Luas negara ini 112.622 kilometer persegi, sedikit lebih besar dari Bulgaria dan lebih kecil dari negara bagian Amerika Serikat, Pennsylvania. Benin memiliki ibu kota bernama Porto-Novo.
Penduduk negara ini menggunakan bahasa Prancis, Fon, dan Yoruba dalam komunikasi sehari-hari.
Lihat Juga: Di KTT AIS Forum 2023, Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan & Peningkatan Ekonomi
Dua negara tersebut mungkin sudah akrab di telinga, namun ada sebagian negara di dunia yang namanya masih jarang terdengar dan belum banyak diketahui masyarakat. Berikut daftarnya:
1. Tuvalu
Nama Tuvalu agaknya jarang didengar bahkan mungkin tak pernah didengar sebagai negara. Negara yang beribu kota Funafuti ini berada di Kepulauan Samudera Pasifik.
Diketahui negara Tuvalu ini dulunya merupakan pos terdepan militer Amerika Serikat selama perang Dunia II.
Negara yang sebelumnya bernama Ellice Islands ini luasnya hanya mencapai 26 kilometer. Dengan ukuran tersebut, Tuvalu termasuk sebagai salah satu negara terkecil di dunia.
Bahasa yang digunakan negara ini adalah bahasa Tuvalu dan Inggris.
2. Eritrea
Eritrea merupakan negara yang berada di Afrika Timur, tepatnya di tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Laut Merah di bagian timur, Sudan di barat, Ethiopia di selatan, dan Djibouti di tenggara.
Eritrea memiliki luas 117.600 kilometer persegi, hampir empat kali dari ukuran Belgia. Ibu kotanya berada di Asmara, yakni di tepi barat laut dataran tinggi Eritrea.
Bahasa yang digunakan oleh penduduk negara ini adalah Tigrinya, Arab, dan Inggris. Bentuk pemerintahan negara ini ialah republik presidensial.
Kota-kota yang terdapat di Eritrea antara lain Massawa, Tessenie, Mendefera, dan Assab.
3. Eswatini
Mendengar nama Eswatini sebagai negara, mungkin merupakan hal yang baru bagi kebanyakan orang. Eswatini merupakan sebuah negara yang berada di selatan Afrika.
Dulunya negara ini sempat bernama Swaziland. Nama Eswatini memiliki arti ‘tanah Swazis’. Swazis sendiri merupakan suku asli dari negara tersebut, yang menempati beberapa bagian di Afrika selatan.
Negara dengan ibu kota Mbabane ini memiliki luas wilayah sebesar 17.364 kilometer persegi. Bentuk pemerintahan Eswatini adalah monarki atau kerajaan.
4. Palau
Negara ini terletak di sebelah barat Samudera Pasifik dan merupakan bagian dari Oseania. Palau memiliki luas wilayah mencapai 459 kilometer persegi.
Beberapa pulau yang ada di negara ini di antaranya Pulau Angaur, Koror, Peleliu, dan Babeldaob. Ibu kota Palau ialah Ngerulmud yang terletak di Badeldaob.
Penduduk di negara ini mayoritas etnis mikronesia yang merupakan campuran dari Melayu dan Melanesia.
Bahasa resmi yang digunakan di negara ini ialah bahasa Palau dan bahasa Inggris.
5. Benin
Benin adalah sebuah negara di Afrika bagian barat. Letaknya di timur Togo dan barat Nigeria. Di bagian utara, negara ini berbatasan dengan Burkin, Faso, dan Niger.
Sedangkan di selatan berbatasan dengan Teluk Benin dan Teluk Guinea. Luas negara ini 112.622 kilometer persegi, sedikit lebih besar dari Bulgaria dan lebih kecil dari negara bagian Amerika Serikat, Pennsylvania. Benin memiliki ibu kota bernama Porto-Novo.
Penduduk negara ini menggunakan bahasa Prancis, Fon, dan Yoruba dalam komunikasi sehari-hari.
Lihat Juga: Di KTT AIS Forum 2023, Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan & Peningkatan Ekonomi
(sya)