Biden Janjikan Rp2,2 Triliun ke ASEAN dengan Mata Tertuju China

Jum'at, 13 Mei 2022 - 10:20 WIB
loading...
A A A
“Komitmen keuangan Washington mencakup investasi USD40 juta untuk mengurangi jejak karbon dari pasokan listrik kawasan, USD60 juta dalam keamanan maritim, dan USD15 juta dalam pendanaan kesehatan untuk mengatasi COVID-19 dan pandemi di masa depan,” ungkap seorang pejabat.

Pendanaan lainnya akan ditujukan untuk membantu negara-negara ASEAN mengembangkan ekonomi digital dan kerangka hukum untuk kecerdasan buatan.

Penjaga Pantai AS juga akan mengerahkan kapal ke wilayah tersebut untuk membantu armada lokal melawan apa yang digambarkan Washington dan negara-negara di kawasan itu sebagai penangkapan ikan ilegal China.

Biden sedang mengerjakan lebih banyak inisiatif, termasuk investasi infrastruktur “Bangun Kembali Dunia yang Lebih Baik” dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF), meskipun belum ada yang diselesaikan.

KTT tersebut menandai pertama kalinya para pemimpin ASEAN berkumpul sebagai satu kelompok di Gedung Putih dan pertemuan pertama mereka yang diselenggarakan seorang presiden AS sejak 2016.

Delapan pemimpin ASEAN diperkirakan akan ambil bagian dalam pembicaraan tersebut. Pemimpin Myanmar dikeluarkan karena kudeta tahun lalu dan Filipina dalam transisi setelah pemilu, meskipun Biden berbicara dengan presiden terpilih negara itu, Ferdinand Marcos Jr, pada Rabu. Negara itu diwakili oleh sekretaris urusan luar negerinya di Gedung Putih.

Para pemimpin ASEAN juga mengunjungi Capitol Hill pada Kamis untuk makan siang dengan para pemimpin kongres.

Negara-negara Asia Tenggara berbagi banyak kekhawatiran dengan Washington tentang China.

Klaim China atas lebih dari 90% Laut China Selatan, salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, telah memicu ketegangan dengan banyak tetangga regionalnya, terutama Vietnam dan Filipina.

Namun, negara-negara di kawasan itu juga frustrasi dengan tingkat keterlibatan ekonomi Washington sejak mantan Presiden Donald Trump keluar dari pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik pada 2017.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)