Junta Myanmar Buka Kembali Perbatasan untuk Turis Asing

Jum'at, 13 Mei 2022 - 01:30 WIB
loading...
Junta Myanmar Buka Kembali...
Junta Myanmar Buka Kembali Perbatasan untuk Turis Asing. FOTO/Frontier Myanmar
A A A
YANGON - Junta Myanmar akan mengizinkan turis untuk mengajukan visa , setelah istirahat lebih dari dua tahun, media pemerintah mengatakan pada Kamis (12/5/2022). Langkah ini memicu seruan kelompok aktivis agar pelancong asing menjauh.

Negara ini menutup perbatasannya untuk pengunjung pada Maret 2020, masa di awal pandemi virus Corona dalam upaya untuk mencegah peningkatan infeksi.



Negara itu semakin terisolasi setelah tentara menggulingkan pemerintah sipil pimpinan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, yang memicu protes besar dan tindakan keras militer berdarah terhadap perbedaan pendapat.

"Dengan tujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata, aplikasi e-Visa (Turis) akan diizinkan dan diterima mulai 15 Mei 2022," kata pemberitahuan di Global New Light of Myanmar, seperti dikutip dari AFP.

Pengumuman itu tidak memberikan perincian tentang kapan pengunjung pertama diharapkan tiba. Kelompok aktivis memperingatkan bahwa kepentingan militer dalam petak-petak ekonomi - termasuk tambang, bank, minyak bumi, pertanian dan pariwisata - berarti dolar turis kemungkinan akan berakhir di pundi-pundi junta.



"Bahkan jika pengunjung asing menghindari hotel dan transportasi milik militer Myanmar dan rekanan mereka, mereka masih akan mendanai junta melalui biaya visa, asuransi dan pajak," kata kelompok aktivis Justice for Myanmar.

"Kami menyerukan kepada siapa pun yang mempertimbangkan liburan di Myanmar untuk memboikot," lanjut kelompok itu.

Setelah demokrasi didirikan pada tahun 2011, beberapa dekade kemudian pemerintahan militer, Myanmar membuka diri untuk turis. Negara ini menjadi populer di kalangan pelancong yang mencari tujuan eksotis jauh dari tempat backpacker yang sering dikunjungi di Asia Tenggara.



Tetapi sektor pariwisata terpukul oleh pandemi, dengan negara itu mencatat 40.000 kasus COVID-19 setiap hari pada puncaknya tahun lalu. Negara ini telah mencatat hampir 20.000 kematian secara total.

Penerbangan komersial untuk pelancong bisnis dilanjutkan pada bulan April, dengan pengunjung diharuskan mengikuti tes COVID-19 pada saat kedatangan, tetapi tidak lagi diharuskan untuk dikarantina.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Paus Fransiskus Tampil...
Paus Fransiskus Tampil Perdana di Vatikan Sejak Pulang dari Rumah Sakit
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
AYP Silaturahmi ke Wali...
AYP Silaturahmi ke Wali Kota Makassar Munafri: Perindo Komitmen Dukung Pemerintahan Appi-Aliyah
Fakhri Husaini: Regulasi...
Fakhri Husaini: Regulasi Baru Piala Asia U-17 Permudah Jalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia!
Thailand Jadi Tim ASEAN...
Thailand Jadi Tim ASEAN Pertama Angkat Koper dari Piala Asia U-17
Berita Terkini
Wanita Ini Tidur di...
Wanita Ini Tidur di Toilet Kantornya karena Tak Mampu Sewa Rumah, Itu Pun Bayar Rp116.000 Per Bulan
23 menit yang lalu
Profil 4 Istri Hamad...
Profil 4 Istri Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
1 jam yang lalu
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
2 jam yang lalu
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
3 jam yang lalu
Hamas Tembakkan 10 Roket...
Hamas Tembakkan 10 Roket ke Israel sebagai Respons Atas Pembantaian Warga Gaza
3 jam yang lalu
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
4 jam yang lalu
Infografis
Mana yang Terbaik untuk...
Mana yang Terbaik untuk Buka Puasa? Kurma Basah atau Kurma Kering
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved