Ukraina Ingin Tukar Tawanan Perang Rusia dengan Pasukan yang Terperangkap di Azovstal

Kamis, 12 Mei 2022 - 19:57 WIB
loading...
Ukraina Ingin Tukar Tawanan Perang Rusia dengan Pasukan yang Terperangkap di Azovstal
Ukraina ingin tukar tawanan perang Rusia dengan pasukan yang terperangkap di pabrik baja Azovstal, Mariupol. Foto/Reuters
A A A
KIEV - Kiev menawarkan untuk membebaskan tentara Rusia yang ditangkap dengan imbalan evakuasi tentara Ukraina yang terluka yang terperangkap di pabrik baja Azovstal, Mariupol. Hal itu diungkapkan Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Vereshchuk mengatakan bahwa negosiasi mengenai pertukaran yang diusulkan sedang berlangsung dengan Rusia, yang telah menolak untuk mengizinkan prajurit Ukraina yang terluka parah di fasilitas yang terkepung itu untuk mengungsi melalui koridor kemanusiaan dengan warga sipil.

Menurut perkiraan terbaru Rusia, sekitar 2.000 tentara Ukraina masih bersembunyi di dalam pabrik baja.

“Sampai sekarang, tidak mungkin untuk membuka blokir Azovstal dengan cara militer,” kata Vereshchuk dalam sebuah postingan di Facebook.

"Pejuang Azovstal tidak mau menyerah. Ini layak dihormati. Rusia tidak setuju dengan 'ekstraksi'. Ini adalah kenyataan, tetapi tidak mengejutkan bagi orang Rusia. Apa yang harus dilakukan?" dia melanjutkan.



"Pemerintah (Ukraina) sedang mencari opsi yang berbeda. Tak satu pun dari mereka yang sempurna. Tapi kami tidak mencari opsi yang ideal, tapi yang berhasil," imbuhnya seperti dikutip dari Washington Examiner, Kamis (12/5/2022).

Opsi "bekerja" itu adalah usulan pertukaran tawanan perang Rusia dengan imbalan pembebasan pejuang Ukraina yang terluka yang telah terperangkap di dalam pabrik baja, yang dikepung oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu.

"Sebagai langkah pertama, menawarkan pertukaran seperti itu kepada Rusia: Kami membawa orang-orang kami yang terluka parah dari Azovstal melalui koridor kemanusiaan. Sebaliknya, kami memberikan tahanan Rusia di bawah aturan standar pertukaran tawanan perang," ujar Vereshchuk.

"Belum ada kesepakatan. Negosiasi sedang berlangsung," pungkas Vereshchuk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1828 seconds (0.1#10.140)