Khawatir seperti Suriah, AS Didesak Kerahkan Tentara ke Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) didesak untuk mengerahkan tentara ke Ukraina guna membantu memerangi pasukan Rusia. Desakan ini disampaikan Senator AS Chris Coons yang khawatir negara yang diinvasi itu berubah seperti Suriah.
Senator Coons kerap digambarkan oleh media lokal sebagai sekutu terdekat Presiden Joe Biden di Senat. Menurutnya, jika pasukan Amerika tidak turun tangan, maka Ukraina akan menjadi "Suriah dari Eropa Timur".
"Rakyat Amerika tidak dapat berpaling dari tragedi di Ukraina ini," kata Coons pada hari Minggu (17/4/2022) dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
“Saya pikir sejarah abad ke-21 menunjukkan betapa kerasnya kita membela kebebasan di Ukraina dan bahwa [Presiden Rusia Vladimir] Putin hanya akan berhenti ketika kita menghentikannya," paparnya.
Ditanya oleh pembawa acara Margaret Brennan tentang komentarnya yang menyerukan para pemimpin AS untuk membahas pengerahan tentara ke Ukraina, Coons mengatakan para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan tingkat kebrutalan yang ditunjukkan oleh pasukan Rusia.
Dia memuji Biden karena menarik sekutu Barat bersama-sama untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, tetapi menyarankan bahwa tindakan lebih langsung mungkin diperlukan ketika Presiden Putin meningkatkan taruhannya.
“Jika Vladimir Putin, yang telah menunjukkan kepada kita betapa brutalnya dia, dibiarkan terus membantai warga sipil, melakukan kejahatan perang di seluruh Ukraina tanpa NATO, tanpa Barat, datang lebih kuat untuk membantunya, saya sangat khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya adalah kita akan melihat Ukraina berubah menjadi Suriah," kata Coons.
Coons bekerja sebagai staf magang di kantor Senat Biden pada 1990-an dan terpilih untuk mengisi kursi Senat sebelumnya pada 2010.
Dia digambarkan oleh New York Times sebagai "mata dan telinga" Biden di Senat, sementara Politico menyebutnya "pembisik Biden".
Senator Coons kerap digambarkan oleh media lokal sebagai sekutu terdekat Presiden Joe Biden di Senat. Menurutnya, jika pasukan Amerika tidak turun tangan, maka Ukraina akan menjadi "Suriah dari Eropa Timur".
"Rakyat Amerika tidak dapat berpaling dari tragedi di Ukraina ini," kata Coons pada hari Minggu (17/4/2022) dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
“Saya pikir sejarah abad ke-21 menunjukkan betapa kerasnya kita membela kebebasan di Ukraina dan bahwa [Presiden Rusia Vladimir] Putin hanya akan berhenti ketika kita menghentikannya," paparnya.
Ditanya oleh pembawa acara Margaret Brennan tentang komentarnya yang menyerukan para pemimpin AS untuk membahas pengerahan tentara ke Ukraina, Coons mengatakan para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan tingkat kebrutalan yang ditunjukkan oleh pasukan Rusia.
Dia memuji Biden karena menarik sekutu Barat bersama-sama untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, tetapi menyarankan bahwa tindakan lebih langsung mungkin diperlukan ketika Presiden Putin meningkatkan taruhannya.
“Jika Vladimir Putin, yang telah menunjukkan kepada kita betapa brutalnya dia, dibiarkan terus membantai warga sipil, melakukan kejahatan perang di seluruh Ukraina tanpa NATO, tanpa Barat, datang lebih kuat untuk membantunya, saya sangat khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya adalah kita akan melihat Ukraina berubah menjadi Suriah," kata Coons.
Coons bekerja sebagai staf magang di kantor Senat Biden pada 1990-an dan terpilih untuk mengisi kursi Senat sebelumnya pada 2010.
Dia digambarkan oleh New York Times sebagai "mata dan telinga" Biden di Senat, sementara Politico menyebutnya "pembisik Biden".