Tragis dan Ironis, Rusia Ungkap Rincian Jam-jam Terakhir Hidup Hitler

Minggu, 01 Mei 2022 - 00:01 WIB
loading...
Tragis dan Ironis, Rusia Ungkap Rincian Jam-jam Terakhir Hidup Hitler
Foto disita dari G Baur saat penangkapan. Setelah terbang selama kampanye pemilu. 2 September 1932. Hans Baur di tengah dengan pakaian penerbang. Foto/FSB Center for Public Relations
A A A
MOSKOW - Badan Keamanan Federal Rusia (penerus KGB) telah mendeklasifikasi dokumen dari file kasus pilot pribadi Adolf Hitler pada Jumat (29/4/2022).

Dokumen itu mengungkapkan rincian jam-jam terakhir diktator Nazi, Hitler, bunuh diri pada 30 April 1945.

Hitler bunuh diri hanya beberapa hari sebelum pasukan Soviet merebut Berlin, yang secara efektif mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Tubuh Hitlet telah disiram dengan bensin dan dibakar.



Letnan Jenderal Hans Baur yang bekerja untuk Hitler selama lebih dari satu dekade, ditangkap tentara Soviet pada 2 Mei 1945, dan diadili di Moskow.



Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) menerbitkan dokumen rahasia sebelumnya dari file Baur.



Dokumen-dokumen itu dari cabang wilayah Novgorod FSB termasuk otobiografi tulisan tangan Baur dan terjemahannya dari bahasa Jerman, serta kesaksiannya.

Baur menggambarkan percakapan terakhirnya dengan Hitler yang terjadi pada 30 April 1945, tak lama sebelum pemimpin Nazi dan istrinya Eva Braun bunuh diri.

Menurut Baur, selama hari-hari terakhirnya, Hitler hampir tidak pernah meninggalkan tempat tinggalnya, tampak tua dan rapuh.

Tangannya, seperti yang dikatakan Baur, gemetar, dan niatnya jelas.

“Hitler menemui saya di aula dan membawa saya ke kamarnya. Dia memberi saya tangannya dan berkata, 'Baur, saya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Anda, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pelayanan selama bertahun-tahun,'” kenang pilot itu.

Kemudian, menurut kesaksian Baur, Hitler ingin memberinya lukisan favoritnya, potret Raja Prusia Frederick the Great karya Rembrandt sebagai hadiah.

Baur, pada gilirannya, mencoba membujuk Hitler untuk tidak bunuh diri dengan mengatakan, “Dalam kasus ini semuanya akan berantakan."

“Prajurit saya tidak bisa dan tidak ingin bertahan lebih lama lagi. Saya tidak tahan lagi,” ungkap Hitler.

Hitler mengungkapkan kepada Baur bahwa dia telah memerintahkan untuk membakar mayatnya dan mayat Braun "segera" setelah kematian.

Hitler menjelaskan keinginan ini dengan ketakutan bahwa tubuh mereka akan memiliki nasib yang sama dengan diktator Italia Benito Mussolini dan gundiknya yang tubuhnya, setelah eksekusi April 1945, digantung untuk dilihat publik di Milan.

Beberapa jam setelah percakapan, yang dia habiskan untuk membakar dokumen dan bersiap meninggalkan Berlin, Baur kembali untuk mengambil mahakarya Rembrandt dan menemukan, "Semuanya sudah berakhir. Mayat Hitler dan Braun telah dibakar.”

“Beberapa penjaga SS berlari ke atas dan ke bawah dengan bergegas. Saya bertanya, ‘Sudah selesai?’ – ‘Ya’. 'Di mana mayatnya?' 'Mereka (mayat Adolf Hitler dan Eva Braun) telah dibungkus dengan selimut, disiram dengan bensin, dan mereka sudah terbakar di lantai atas di taman Kanselir Kekaisaran. Kemudian saya diberitahu bahwa Hitler telah menembak dirinya sendiri. Seseorang berkata: 'Kita perlu menghapus genangan darah’,” ujar dia.

Pada 13 Mei 1945, karyawan departemen kontra-intelijen Smersh di taman Kanselir Reich menemukan tempat pemakaman mayat A Hitler dan E Braun yang hangus.

"Keasliannya dikonfirmasi banyak pemeriksaan medis forensik," papar FSB, mengomentari dokumen yang tidak dirahasiakan.

Hans Baur dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Uni Soviet pada 1950 tetapi dibebaskan lima tahun kemudian.

Dia dipenjarakan oleh Prancis selama sekitar dua tahun sampai tahun 1957. Akhir tahun itu dia kembali ke Jerman Barat tempat dia meninggal pada 1993 pada usia 95 tahun.

Selama bertahun-tahun, kisah bunuh diri Hitler telah diperdebatkan. Pada 2009, peneliti Amerika mengklaim fragmen tengkorak yang ditampilkan di satu pameran di Moskow bukanlah milik Hitler.

Kepala arsip FSB, Vasily Hristoforov membantah klaim tersebut pada saat itu dengan mengatakan penyelidikan forensik Soviet telah dengan jelas membuktikan keaslian jenazah itu.

Jenazah Hitler dimakamkan di Magdeburg, Jerman pada tahun 1946, tetapi pemerintah Soviet semakin khawatir bahwa tempat pemakaman tersebut dapat menjadi tempat pemujaan bagi pengikut Hitler, sehingga secara diam-diam menggali kuburan tersebut pada tahun 1970 dan menghancurkan isinya.

Moskow memutuskan menyimpan pecahan tengkorak dan rahang yang telah digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin Nazi itu.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)