Ibu dan Putrinya Robek Lapangan Basket setelah Mengeluh Bising
loading...
Ibu dan anaknya merobek tikar karet di lapangan basket di China. Foto/scmp
A
A
A
JIANGSU - Satu video seorang wanita merobek lapangan basket di Yangzhou, provinsi Jiangsu, China, telah beredar luas secara online.
Rabu malam yang lalu, seorang wanita mendekati sekelompok anak laki-laki yang bermain bola basket di taman umum.
Wanita itu berusaha mengusir mereka karena mengganggu putrinya yang sedang mempersiapkan ujian masuk universitas.
Anak-anak lelaki itu segera meminta maaf dan berjanji akan pergi saat matahari terbenam, tetapi sang ibu tidak mau berkompromi.
Baca juga: Swedia Terima Jaminan Keamanan dari Barat saat Ingin Gabung NATO
Dia memanggil putrinya, dan pasangan ibu-anak itu mulai merobek tikar karet di lapangan basket.
Anak-anak lelaki itu menelepon polisi dan meninggalkan tempat kejadian setelah pasangan itu menolak untuk berhenti.
Polisi memberikan teguran lisan dan membahas kompensasi kerusakan lapangan basket dengan pengelola komunitas, yang mengakui beberapa warga memang mengeluhkan kebisingan.
Satu video dari insiden yang diposting online memicu diskusi panas di kalangan netizen.
“Saya sudah bisa membayangkan bagaimana anak perempuan itu nantinya, dibesarkan oleh seorang ibu seperti itu,” tulis satu komentar.
"Penghancuran properti publik harus dihukum berat!" kata yang lain.
“Itu normal untuk tidak puas dengan polusi suara, tetapi cara menghadapinya tidak cerdas,” papar dia.
Rabu malam yang lalu, seorang wanita mendekati sekelompok anak laki-laki yang bermain bola basket di taman umum.
Wanita itu berusaha mengusir mereka karena mengganggu putrinya yang sedang mempersiapkan ujian masuk universitas.
Anak-anak lelaki itu segera meminta maaf dan berjanji akan pergi saat matahari terbenam, tetapi sang ibu tidak mau berkompromi.
Baca juga: Swedia Terima Jaminan Keamanan dari Barat saat Ingin Gabung NATO
Dia memanggil putrinya, dan pasangan ibu-anak itu mulai merobek tikar karet di lapangan basket.
Anak-anak lelaki itu menelepon polisi dan meninggalkan tempat kejadian setelah pasangan itu menolak untuk berhenti.
Polisi memberikan teguran lisan dan membahas kompensasi kerusakan lapangan basket dengan pengelola komunitas, yang mengakui beberapa warga memang mengeluhkan kebisingan.
Satu video dari insiden yang diposting online memicu diskusi panas di kalangan netizen.
“Saya sudah bisa membayangkan bagaimana anak perempuan itu nantinya, dibesarkan oleh seorang ibu seperti itu,” tulis satu komentar.
"Penghancuran properti publik harus dihukum berat!" kata yang lain.
“Itu normal untuk tidak puas dengan polusi suara, tetapi cara menghadapinya tidak cerdas,” papar dia.
(sya)
Lihat Juga :
