Israel Mengaku Tak Berencana Membagi Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem

Senin, 25 April 2022 - 15:01 WIB
loading...
Israel Mengaku Tak Berencana Membagi Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem
Polisi Israel menyerbu warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, pada 22 April 2022. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyatakan pihaknya tidak memiliki rencana membagi kompleks Masjid Al Aqsa atau Temple Mount di Yerusalem antara orang Yahudi dan Muslim.

Pernyataan itu dilontarkan pada Minggu (24/4/2022). Dia mendesak para pemimpin Muslim meningkatkan perang melawan “berita palsu.”

Temple Mount adalah tempat tersuci dalam Yudaisme dan dikenal di dunia Islam sebagai kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam.



Di tengah bentrokan kekerasan baru-baru ini antara warga Palestina dan polisi Israel, serta kritik luas terhadap penanganan pihak berwenang atas situasi tersebut, desas-desus menyebar di media sosial bahwa Israel diduga mencoba membagi tempat suci itu menjadi dua bagian.



Namun, selama konferensi pers pada Minggu, dan kemudian di Twitter, Lapid dipaksa menegaskan kembali komitmen Israel mempertahankan status quo di Temple Mount dan mencegah provokasi dari Palestina maupun Yahudi.



“Israel berkomitmen pada status quo di Temple Mount. Muslim berdoa di Temple Mount, non-Muslim hanya berkunjung. Tidak ada perubahan, tidak akan ada perubahan,” tegas Lapid.

Orang-orang Yahudi dilarang berdoa di tempat itu, larangan yang harus ditegakkan oleh polisi, tetapi seperti yang diakui Menteri Urusan Diaspora Israel Nachman Shai pada Sabtu, status quo telah “memburuk” karena beberapa pengunjung Yahudi “berhenti di jalan dan berdoa.”

Diminta untuk mengomentari pernyataan rekannya, Lapid mengatakan Shai “salah informasi,” tetapi dia tetap setuju bahwa, “Seseorang mungkin menyelinap sesekali.”

Melalui Twitter kemudian, Lapid menegaskan kembali bahwa, “Tidak ada perubahan, tidak akan ada perubahan, kami tidak memiliki rencana membagi Temple Mount di antara agama-agama.”

Dia juga meminta Muslim moderat dan negara-negara Islam “untuk mengambil tindakan terhadap berita palsu” dan bekerja sama dengan Israel demi “mempertahankan status quo dan menenangkan angin.”

Awal pekan ini, Lapid menjelaskan Israel tidak berniat melanggar status quo tetapi akan terus mengambil tindakan "untuk menjaga ketertiban di ibu kota Israel."

“Kami tidak akan membiarkan kembang api dilemparkan dari masjid ke orang-orang Yahudi di Temple Mount atau di mana pun,” tutur dia.

Temple Mount terletak di Yerusalem Timur, yang telah diduduki Israel sejak 1967. Negara Yahudi bertanggung jawab atas keamanan di situs tersebut. Namun aparat Israel seringkali bersikap arogan pada warga sipil Palestina.

Tahun lalu, gejolak di sana memicu konflik terburuk antara Israel dan Hamas dalam hampir satu dekade.

Baku tembak 11 hari antara kedua pihak pada Mei, menurut PBB, mengakibatkan pembunuhan lebih dari 250 orang di Gaza, termasuk 66 anak-anak, dan 13 orang di Israel, dengan dua anak di antara mereka.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)