Dibom Nuklir? Begini Cara Menyelamatkan Diri

Jum'at, 22 April 2022 - 14:47 WIB
loading...
A A A
Anda juga berpotensi terkena radiasi nuklir yang tak terlihat dalam dosis besar: sinar gamma, sinar-X, dan neutron. Jika itu yang terjadi, Anda harus bergegas menemukan perlindungan untuk melindungi yang terburuk dari panas dan radiasi.

Jika tahapan itu sudah dilakukan, Anda telah dianggap selamat dari detik-detik pertama ledakan nuklir, yang semoga bom taktis tersebut lebih kecil dari bom di Hiroshima (yang setara dengan 15 kiloton TNT).

Fakta bahwa Anda telah hidup selama ini berarti Anda berada di pinggiran, bukan di titik nol. Tetapi untuk bertahan dalam beberapa detik berikutnya, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.

Gelombang Ledakan

Berikutnya yang akan terjadi dalam serangan bom nuklir taktis adalah gelombang ledakan. Ini terdiri dari gelombang kejut tekanan berlebih yang diikuti oleh angin ledakan ke luar, seringkali dengan angin balik yang kembali ke ground zero (titik nol).

Ini akan menghancurkan atau merusak semua struktur yang dibangun dalam radius tertentu dari pusat guncangan atau ledakan, tergantung pada hasil dan ketinggian ledakan.

Misalnya, bom 15 kiloton akan memiliki radius bola api sekitar 100 meter dan menyebabkan kehancuran total hingga 1,6 kilometer di sekitar pusat guncangan.

Sebuah bom satu kiloton—mirip dengan ledakan amonium nitrat 2020 di Ibu Kota Lebanon Beirut—akan memiliki radius bola api sekitar 50 meter, dengan kerusakan parah sekitar 400 meter.

Gelombang kejut bergerak lebih cepat dari kecepatan suara (sekitar 343 meter per detik). Jadi, jika Anda berada satu kilometer dari pusat guncangan, Anda hanya punya waktu kurang dari tiga detik untuk menemukan perlindungan. Jika Anda lima kilometer jauhnya, Anda memiliki waktu kurang dari 15 detik.

Anda harus melindungi diri dari radiasi termal dan nuklir, karena Anda bisa mati jika terkena. Namun, Anda harus menemukan tempat yang aman—Anda tidak ingin dihancurkan di gedung yang dirobohkan oleh gelombang ledakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)