Mengapa Masjid Al-Aqsa Diperebutkan Israel dan Palestina? Ini Sejarahnya

Senin, 18 April 2022 - 15:17 WIB
loading...
A A A
Kuil Herodes dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M dan orang-orang Yahudi diusir dari Yerusalem.

Selama 600 tahun berikutnya area Temple Mount ditelantarkan.

Pada tahun 638 M, tentara Muslim yang dipimpin oleh Khalifah Umar menaklukkan Yerusalem. Namun, tidak seperti orang Romawi, dia tidak menghancurkan situs keagamaan kota mana pun, tetapi malah memutuskan untuk membangun sebuah masjid di tanah kosong yang disebut Temple Mount.

Orang-orang Muslim menyebut platform Haram al-Sharif dan mulai membangun Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu.

Orang-orang Arab mengizinkan kembalinya orang-orang Yahudi yang telah dibuang oleh Romawi, dan menurut O'Connor, periode antara kembalinya orang-orang Yahudi pada tahun 638 hingga kedatangan Tentara Salib pada tahun 1099 adalah salah satu periode paling damai dalam sejarah Yerusalem.

“Penduduk Yerusalem kira-kira sepertiga Muslim, sepertiga Yahudi, sepertiga Kristen. Dalam banyak hal, itu adalah tahun-tahun terbaik di Yerusalem dalam hal hubungan antaragama. Tetapi pada tahap itu perhatian Yudaisme telah beralih dari pengorbanan di kuil menjadi kepatuhan pada hukum, dan saya tidak mengetahui adanya upaya apa pun selama periode Islam awal untuk merebut kembali Temple Mount, atau untuk mencoba dan membangun kuil baru," paparnya.

Pada 1099 Tentara Salib merebut Yerusalem, dan Haram al-Sharif diubah menjadi tempat suci Kristen.

"Masjid, Kubah Batu menjadi gereja, dan sebuah biara dibangun tepat di sisi utaranya, dan di sisi selatan Masjid Al-Aqsha—yang menjadi Istana Kerajaan, dan kemudian markas Templar," kata O'Connor.

"Tentara Salib sedang bersiap untuk membangun sebuah gereja besar di Temple Mount, tapi untungnya tidak sempat melakukannya sebelum Saladin merebut kembali Yerusalem pada musim gugur tahun 1187," paparnya merujuk pada tokoh Islam, Saladin al-Ayyubi.

Saladin menurunkan artefak Kristen dan mengembalikan Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa ke kejayaan Islam mereka sebelumnya.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0863 seconds (0.1#10.140)