Kapal Perang Rusia Tenggelam, Bos CIA Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat

Sabtu, 16 April 2022 - 00:38 WIB
loading...
A A A
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini, secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir low-yield [hasil rendah]," imbuh bos CIA.

“Kami jelas sangat prihatin. Saya tahu (Presiden AS Joe Biden) sangat prihatin untuk menghindari Perang Dunia III, tentang menghindari ambang batas di mana, Anda tahu, konflik nuklir menjadi mungkin.”

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menambahkan kekhawatiran yang dirasakan oleh negara-negara Barat dengan peringatan bahwa Rusia akan menyebarkan senjata nuklir di dekat negara-negara Baltik dan Skandinavia, jika Finlandia atau Swedia memutuskan untuk bergabung dengan NATO.

Medvedev, wakil ketua dewan keamanan dan presiden Rusia dari 2008 hingga 2012, menulis di Telegram bahwa jika negara-negara itu bergabung dengan NATO, itu akan melipatgandakan perbatasan darat Rusia dengan anggota NATO.

“Tentu saja, kita harus memperkuat perbatasan ini. Dalam hal ini, tidak mungkin lagi membicarakan status non-nuklir Baltik. Keseimbangan harus dipulihkan,” katanya, menunjukkan bahwa Rusia berhak untuk menyebarkan senjata nuklir di wilayah tersebut.

Diskusi tentang senjata nuklir muncul setelah media Ukraina, Nexta, mengumumkan di Twitter bahwa telah ada peringatan serangan udara di seluruh wilayah Ukraina.

The Kyiv Independent juga mengumumkan bahwa peringatan serangan udara telah diumumkan di semua wilayah Ukraina sekaligus.

Anggota Parlemen Ukraina Lesia Vasylenko mengungkapkan beberapa ledakan telah terjadi di Kiev, dengan sirene serangan udara yang sedang berlangsung sudah terdengar selama hampir satu jam.

“3 ledakan di Kiev sekarang. Satu demi satu," tulisnya di Twitter.

“Peringatan serangan udara telah berlangsung selama satu jam. Kemungkinan besar Putin menjadi marah karena Moskva tenggelam. Ya, kami akan tetap berdiri menghadapi gangguan Rusia.”

Peringatan itu menyusul peringatan bahwa Presiden Vladimir Putin dapat meluncurkan "eskalasi segera" perangnya di Ukraina setelah kapal perangnya, Mosvka, diserang rudal Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1397 seconds (0.1#10.140)