Turki: Kita Berada dalam Perang Dingin yang Baru

Kamis, 14 April 2022 - 16:44 WIB
loading...
A A A
Pada akhir Maret, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuduh AS memiliki mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi blok serta meminta Washington untuk mengubah praktik membangun musuh imajiner, mengabaikan masalah keamanan sah negara lain, dan memicu konfrontasi blok.



Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan berujung pada pengakuan Rusia terhadap republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.

Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

Barat mengutuk serangan itu dan terus-menerus meningkatkan tekanan sanksi terhadap Moskow. Rusia telah menanggapi dengan tindakan balasan.

(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1287 seconds (0.1#10.140)