Kapal Perang 12.000 Ton Rusia Dirudal Ukraina, Tragedi Pahit Invasi Hari ke-50

Kamis, 14 April 2022 - 13:37 WIB
loading...
Kapal Perang 12.000...
Moskva, kapal perang terkenal Rusia dari Armada Laut Hitam. Kapal ini diguncang ledakan dahsyat pada Rabu malam, di mana Ukraina mengeklaim telah menyerangnya dengan rudal. Foto/Sydney Morning Herald
A A A
MOSKOW - Kapal perang Rusia , Moskva, dengan berat sekitar 12.000 terbakar dan meledak hebat di Laut Hitam, Rabu malam. Ini tragedi pahit bagi Moskow di hari invasinya yang ke-50 setelah Ukraina mengeklaim rudal Neptune miliknya yang menghantam kapal tersebut.

Kapal penjelajah rudal Moskva masih berada di Laut Hitam, entah mengambang atau justru tenggelam.

Media pemerintah Rusia, TASS dan RIA, melaporkan semua awak kapal telah dievakuasi.

Moskow tidak merinci jumlah awak kapal tersebut saat terbakar dan meledak, namun pejabat Ukraina mengeklaim kapal Moskva berisi 510 awak saat dihantam rudal.



Kementerian Pertahanan Rusia mengakui Moskva telah rusak parah, namun masih enggan mengakui bahwa kapal itu dihantam rudal Neptune Ukraina.

Menurut kementerian tersebut, ledakan pada kapal berasal dari amunisi yang dibawanya akibat kebakaran. Penyebab pasti tragedi ini masih diselidiki.

Karena badai besar di atas Laut Hitam yang mengaburkan citra satelit dan data sensorik satelit, media belum dapat memastikan secara visual bahwa kapal tersebut telah dihantam rudal.

Namun, para analis mencatat bahwa kebakaran di atas kapal semacam itu dapat menyebabkan bencana besar dan ledakan bisa menenggelamkannya.

Apa pun alasan penyebab kebakaran itu, para analis mengatakan tragedi tersebut menyerang jantung Angkatan Laut Rusia serta kebanggaan nasional, sebanding dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang kehilangan kapal perang selama Perang Dunia II.

“Hanya hilangnya kapal selam rudal balistik atau Kutznetsov (kapal induk tunggal Rusia) yang akan menimbulkan pukulan yang lebih serius terhadap moral Rusia dan reputasi Angkatan Laut di mata publik Rusia,” kata Carl Schuster, pensiunan kapten Angkatan Laut AS dan mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, seperti dikutip CNN, Kamis (14/4/2022).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3210 seconds (0.1#10.140)