Finlandia Akan Gerak Cepat Bikin Keputusan soal Gabung NATO

Kamis, 14 April 2022 - 10:53 WIB
loading...
Finlandia Akan Gerak...
Perdana Menteri Sanna Marin menyatakan Finlandia akan gerak cepat membuat keputusan untuk bergabung atau tidak dengan NATO. Foto/John Macdougall/Pool via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Finlandia akan bergerak cepat untuk mengambil keputusan tentang apakah akan bergabung dengan NATO atau tidak. Perdana Menteri Sanna Marin mengatakan keputusan akan diambil dalam beberapa minggu ke depan, bukan bulan.

Aksi gerak cepat ini dipicu oleh pergeseran perspektif keamanan sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Finlandia dan tetangganya, Swedia, adalah mitra dekat NATO tetapi telah menghindar dari bergabung dengan aliansi 30 anggota yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut.

Aliansi itu didirikan pada tahun 1949 untuk melawan Uni Soviet selama Perang Dingin.

"Kami harus bersiap untuk semua jenis tindakan dari Rusia," kata Marin kepada wartawan pada konferensi pers bersama di Stockholm dengan rekannya dari Swedia.



Dia mengatakan opsi untuk bergabung dengan NATO harus dianalisis dengan hati-hati, tetapi semuanya telah berubah ketika pasukan Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.

“Perbedaan antara menjadi mitra dan menjadi anggota sangat jelas dan akan tetap demikian. Tidak ada cara lain untuk memiliki jaminan keamanan selain di bawah pencegahan NATO dan pertahanan bersama sebagaimana dijamin oleh Pasal 5 NATO,” katanya.

"Saya tidak akan memberikan jadwal apa pun ketika kami akan membuat keputusan, tetapi saya pikir itu akan terjadi cukup cepat -dalam beberapa minggu, bukan dalam beberapa bulan," kata Marin, yang negaranya berbatasan 1.300 km dengan Rusia di timur.

Dia mengatakan penting untuk mencapai konsensus di Finlandia, yang memerangi penjajah Soviet selama Perang Dunia II dan secara militer tidak berpihak sejak itu, dan bahwa partai-partai politik akan mengadakan pembicaraan internal dan di Parlemen dalam beberapa minggu mendatang.

Opini publik di Finlandia telah berbalik arah pada NATO, dengan jajak pendapat terbaru oleh penyiar swasta MTV menunjukkan 68 persen responden mendukung bergabung, dengan hanya 12 persen yang menentang.

"Ya, saya dulu menentang bergabung dengan NATO. Tapi, hari ini, saya pikir itu pilihan yang masuk akal," kata Ville Pohjonen, kepala kreatif untuk sebuah perusahaan media, kepada Reuters di Helsinki, Kamis (14/4/2022).

Mahasiswa setempat, Antti Laulaja, berkata: "Ya, tentu saja, saya pikir Rusia telah menunjukkan wajah aslinya, jadi saya pikir kita harus bergabung dengan NATO."

Buku putih pemerintah Finlandia yang diperbarui tentang kebijakan luar negeri dan keamanannya, yang diterbitkan pada hari Rabu, mengatakan invasi Rusia telah sangat mengubah situasi keamanan, tetapi tidak membuat rekomendasi mengenai bergabung dengan NATO.

Finlandia dan Swedia, yang juga meninjau kebijakan keamanannya dengan kesimpulan yang diharapkan menjelang akhir Mei, keduanya mengambil bagian dalam latihan NATO dan inisiatif manajemen krisis serta bertukar intelijen dengan aliansi tersebut.

Tetapi sampai saat ini kedua negara Nordik itu merasa perdamaian paling baik dijaga dengan tidak memilih pihak secara terbuka.

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan ada pro dan kontra menjadi anggota NATO meskipun keuntungan utama adalah keamanan Pasal 5, di mana aliansi menganggap serangan terhadap satu anggota sebagai serangan terhadap semua.

Swedia adalah negara netral selama Perang Dunia II dan tidak berperang selama lebih dari 200 tahun.

Rusia telah berulang kali memperingatkan kedua negara agar tidak bergabung dengan NATO.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa jika Finlandia dan Swedia masuk NATO, Rusia harus "menyeimbangkan kembali situasi" dengan tindakannya sendiri.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)