Buru Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah New York, Polisi Tawarkan Hadiah Rp718 Juta

Rabu, 13 April 2022 - 08:39 WIB
loading...
Buru Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah New York, Polisi Tawarkan Hadiah Rp718 Juta
Frank James disebut terkait dalam kasus penembakan kereta bawah tanah New York. Foto/@NYPDTips
A A A
NEW YORK - Pihak berwenang New York telah mengidentifikasi Frank James (62) sebagai 'orang terkait' di tengah perburuan terhadap pria bersenjata dengan rompi reflektif ketika dia menembaki komuter kereta bawah tanah di Sunset Park Brooklyn pada Selasa (12/4/2022).

Penembakan itu melukai 29 orang yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Sebanyak 29 orang, termasuk 10 korban tembakan, diangkut ke tiga rumah sakit New York City Selasa pagi dengan luka yang tidak mengancam jiwa setelah seorang tersangka diduga menggunakan tabung gas dan melepaskan tembakan sekitar pukul 08:30 waktu setempat.



Saat itu kereta tujuan Manhattan mendekati 36th Street di wilayah Brooklyn, Amerika Serikat (AS).



Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD) telah merilis gambar James, yang sekarang menjadi buronan.



Para pejabat berulang kali menekankan James hanya terkait dengan insiden itu melalui penyewaan van Monday U-Haul di Philadelphia, Pennsylvania. James memiliki alamat di negara bagian Philadelphia dan Wisconsin.

U-Haul yang dimaksud terkait dengan penembakan beberapa jam setelah itu terjadi, dengan NYPD mengumumkan para detektif harus mencari van yang memiliki plat nomor Arizona itu.

Pada satu titik, regu penjinak bom NYPD mengerumuni van sewaan untuk menilai potensi ancaman. Perkembangna terbaru, van itu terlihat di bagian Gravesend Brooklyn, menurut para pejabat.

NYPD juga mengeluarkan deskripsi tersangka, yang namanya belum dirilis.

"Tersangka adalah laki-laki berkulit gelap dan mengenakan rompi oranye neon dan kaus berwarna abu-abu," papar Komisaris NYPD Keechant Sewell saat konferensi pers Selasa.

Hadiah USD50.000 (Rp718 juta) telah diposting untuk informasi yang mengarah pada penangkapan individu yang tidak disebutkan namanya itu.

“Penyidik mengambil berbagai persenjataan dari lokasi Brooklyn, termasuk pistol Glock 9mm, tiga magasin tambahan, setidaknya dua granat asap yang diledakkan, dua granat asap yang tidak diledakkan dan kapak,” papar Kepala Detektif NYPD James W Essig.

Saksi mata telah mengklaim bahwa mereka yakin tersangka mungkin telah melakukan lebih banyak kerusakan jika senjatanya tidak macet di tengah serangan.

Para pejabat telah mengkonfirmasi bahwa senjata semi-otomatis pria bersenjata itu macet saat beraksi.

Kamera pengintai tidak mungkin menghasilkan rekaman yang bermanfaat, karena ada dugaan kerusakan sistem pada saat kejadian. Kunci U-Haul juga diambil sebagai bukti.

"Kami akan bekerja dengan NYPD untuk merekam semua video itu untuk mencari tahu di mana penjahat ini mungkin masuk atau keluar dari sistem," papar Chairman dan CEO MTA Janno Lieber kepada Jake Tapper dari CNN.

U-Haul bekerja sama dengan NYPD, dan sejak itu menghasilkan perjanjian sewa yang menunjukkan reservasi van untuk penjemputan terjadi pada pukul 14:01 waktu setempat pada Senin dan hanya disewa selama dua hari.

Pria bersenjata itu diyakini bertindak sendiri. Dia menyebarkan tabir asap darurat sebelum rentetan tembakan memenuhi kereta bawah tanah dengan asap dan peron kereta dipenuhi bercak darah korban.

"Setiap kali Anda memiliki orang yang menggunakan perangkat asap, Anda memiliki orang yang melepaskan senjata di sistem, yang tampak memasang masker gas di wajahnya, itu adalah orang yang dengan sengaja mencoba meneror sistem kita," ujar Walikota New York City Eric Adams, mantan perwira polisi, mengatakan kepada MSNBC.

Sebelumnya pada hari itu, walikota mengeluarkan pernyataan video yang menyatakan, “Pejabat kota tidak akan membiarkan warga New York diteror bahkan oleh satu orang pun."

Insiden Selasa terjadi di tengah peningkatan 68% dalam kejahatan transit. Ringkasan NYPD dari data tersebut menyoroti bahwa kejahatan transit telah kembali ke angka pra-pandemi.

Serangan itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme, menurut NYPD, meskipun pihak berwenang belum mengesampingkan kesimpulan apa pun.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)