Penembakan Kereta Bawah Tanah Brooklyn: 16 Luka, Tak Dinyatakan Aksi Teroris

Rabu, 13 April 2022 - 05:29 WIB
loading...
Penembakan Kereta Bawah...
Garis polisi dipasang di sekitar lokasi penembakan di kereta bawah tanah di Brooklyn, Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK CITY - Penembakan di kereta bawah tanah Brooklyn, New York City, Amerika Serikat (AS) , pada hari Selasa telah mengacaukan perjalanan. Korban luka dalam serangan ini bertambah dari 13 orang menjadi 16 orang.

Pelakunya, yakni seorang pria bersenjata dan bermasker gas masih buron. Dia meledakkan bom asap dan kemudian melepaskan tembakan.

Komisaris Polisi New York Keechant Sewell dalam laporan awal mengatakan sepuluh orang tertembak dalam insiden itu. Namun, setelah ada pembaruan informasi, jumlah korban luka diketahui sebanyak 16 orang.

Sewell mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan masih buron. Namun, dia mengatakan untuk saat ini insiden tersebut tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme.



Beberapa video dari insiden itu menunjukkan asap mengepul saat gerbong kereta memasuki stasiun 36th Street di lingkungan Sunset Park Brooklyn dan membuka pintunya.

Para penumpang yang terjebak di dalam berhamburan, beberapa di antaranya jatuh ke lantai. Gambar lain menunjukkan ada garis-garis darah di peron.

"Pagi ini, ketika kereta N tujuan Manhattan menunggu untuk memasuki stasiun 36th Street, seseorang di kereta itu mengenakan apa yang tampak seperti masker gas, dia kemudian mengeluarkan sebuah tabung dari tasnya dan membukanya," kata Sewell, seperti dikutip Reuters, Rabu (13/4/2022).

"Kereta pada waktu itu mulai dipenuhi asap. Dia kemudian melepaskan tembakan, menyerang banyak orang di kereta bawah tanah dan di peron," ujar Sewell.

Pelaku dilaporkan sebagai laki-laki kulit hitam dengan tubuh yang berat, mengenakan rompi tipe konstruksi warna hijau dan kaus berkerudung.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)