Gulingkan Imran Khan, Shehbaz Sharif Dipastikan Jadi PM Pakistan
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Shehbaz Sharif dipastikan akan dipilih menjadi Perdana Menteri (PM) Pakistan yang baru setelah pemimpin sebelumnya, Imran Khan, digulingkan Parlemen dalam mosi tidak percaya.
Sharif merupakan anggota Parlemen yang ikut andil dalam penggulingan Khan.
Meski akan memiliki pemimpin baru, negara itu masih menghadapi berbulan-bulan krisis politik karena Imran Khan telah bersumpah akan mengganggu pemerintah yang baru.
Imran Khan diberhentikan sebagai PM Pakistan pada hari Minggu setelah kehilangan mosi tidak percaya, membuka jalan bagi aliansi oposisi untuk berkuasa.
Sharif, pemimpin Pakistan Muslim League-N (PML-N) yang berhaluan tengah dipastikan akan dipilih sebelum pencalonan loyalis Imran Khan, Shah Mahmood Qureshi—mantan menteri luar negeri.
Para anggota Parlemen dari Tehreek-e-Insaf (PTI), partai yang dipimpin Imran Khan, telah direkomendasikan komite partai untuk mengundurkan diri secara massal. Rekomendasi itu untuk memprotes apa yang mereka sebut sebagai "perubahan rezim" oleh Amerika Serikat (AS).
Hingga 20 dari 155 anggota Parlemen dari PTI mengatakan mereka akan menyeberang jalan menjelang mosi tidak percaya terhadap Khan pada hari Minggu, tetapi pada akhirnya pembelotan mitra koalisi membuat langkah PTI tidak berarti.
Tugas pertama Sharif adalah membentuk kabinet yang juga akan banyak diambil dari Partai Rakyat Pakistan (PPP) berhaluan kiri-tengah, serta mencari ruang untuk kelompok Jamiat-ulema-e-Islam-F (JUI-F) yang konservatif.
Saingan Pahit
PPP dan PML-N adalah partai-partai dinasti yang telah mendominasi politik Pakistan selama beberapa dekade—biasanya sebagai saingan sengit—tetapi hubungan mereka pasti akan berantakan menjelang pemilu berikutnya, yang harus diadakan pada Oktober 2023.
Sharif merupakan anggota Parlemen yang ikut andil dalam penggulingan Khan.
Meski akan memiliki pemimpin baru, negara itu masih menghadapi berbulan-bulan krisis politik karena Imran Khan telah bersumpah akan mengganggu pemerintah yang baru.
Imran Khan diberhentikan sebagai PM Pakistan pada hari Minggu setelah kehilangan mosi tidak percaya, membuka jalan bagi aliansi oposisi untuk berkuasa.
Sharif, pemimpin Pakistan Muslim League-N (PML-N) yang berhaluan tengah dipastikan akan dipilih sebelum pencalonan loyalis Imran Khan, Shah Mahmood Qureshi—mantan menteri luar negeri.
Para anggota Parlemen dari Tehreek-e-Insaf (PTI), partai yang dipimpin Imran Khan, telah direkomendasikan komite partai untuk mengundurkan diri secara massal. Rekomendasi itu untuk memprotes apa yang mereka sebut sebagai "perubahan rezim" oleh Amerika Serikat (AS).
Hingga 20 dari 155 anggota Parlemen dari PTI mengatakan mereka akan menyeberang jalan menjelang mosi tidak percaya terhadap Khan pada hari Minggu, tetapi pada akhirnya pembelotan mitra koalisi membuat langkah PTI tidak berarti.
Tugas pertama Sharif adalah membentuk kabinet yang juga akan banyak diambil dari Partai Rakyat Pakistan (PPP) berhaluan kiri-tengah, serta mencari ruang untuk kelompok Jamiat-ulema-e-Islam-F (JUI-F) yang konservatif.
Saingan Pahit
PPP dan PML-N adalah partai-partai dinasti yang telah mendominasi politik Pakistan selama beberapa dekade—biasanya sebagai saingan sengit—tetapi hubungan mereka pasti akan berantakan menjelang pemilu berikutnya, yang harus diadakan pada Oktober 2023.