Berniat Minta Bantuan, Pidato Zelensky di Yunani Malah Picu Kemarahan

Jum'at, 08 April 2022 - 08:20 WIB
loading...
Berniat Minta Bantuan,...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di parlemen Yunani. Foto/Reuters
A A A
ATHENA - Pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada parlemen Yunani menyebabkan kemarahan partai-partai oposisi. Pemicunya adalah kemunculan seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota etnis Yunani dari batalion ultranasionalis Ukraina, Azov, muncul di sebuah video.

Dalam pidatonya, Zelensky berbicara tentang penghancuran pelabuhan Mariupol Ukraina yang merupakan rumah bagi ribuan etnis Yunani dan meminta bantuan Athena.

Selama pidatonya, dia menunjukkan video dengan pesan oleh seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota batalion Azov, milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina.



"Saya menyapa Anda, sebagai orang Yunani. Saya Mikhail, kakek saya berperang melawan Nazi . Saya berpartisipasi dalam pertahanan Ukraina melalui Batalyon Azov," katanya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (8/4/2022).

Zelensky, yang diundang untuk berpidato di parlemen Yunani oleh Perdana Menteri konservatif Kyriakos Mitsotakis, menerima tepuk tangan meriah dari anggota parlemen yang hadir di ruangan itu.

Namun video tersebut menimbulkan reaksi keras di media sosial dan kemarahan dari partai-partai kiri.



Tak lama setelah pidato, ketua partai sayap kiri Yunani Syriza Alexis Tsipras mengatakan insiden itu adalah provokasi.

"Solidaritas dengan orang-orang Ukraina diberikan. Tetapi Nazi tidak dapat memiliki suara di parlemen," cuitnya.

Tweet-nya telah mendapatkan lebih dari 3.900 likes pada Kamis malam.

Seorang juru bicara pemerintah Yunani menanggapi bahwa pesan seorang anggota Batalyon Azov adalah "salah dan tidak pantas".

Negara-negara Barat mengatakan invasi Moskow, serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua, sama sekali tidak beralasan. Rusia mengatakan sedang melakukan "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya.

Baca juga: Jawaban Putin soal Tuduhan Rusia Bantai Puluhan Warga Sipil di Bucha


Kedutaan Ukraina di Athena mengatakan resimen Azov, yang dibentuk sebagai kelompok sayap kanan pada 2014, telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina.

"Selama bertahun-tahun Rusia mencoba 'menanamkan' ke dalam pikiran Yunani mitos bahwa Resimen 'Azov' adalah unit independen paramiliter yang beroperasi di Mariupol," katanya.

"Video tersebut tidak ada hubungannya dengan perbuatan Nazi, yang dilakukan Rusia di tanah kami dan terhadap rakyat kami," sambungnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)