China Serukan Penyelidikan Atas Pembantaian Bucha

Rabu, 06 April 2022 - 23:48 WIB
loading...
China Serukan Penyelidikan...
Minta setop saling menyalahkan, China serukan penyelidikan atas pembantaian Bucha. Foto/Daily Sabah
A A A
BEIJING - China mengatakan gambar-gambar kematian warga sipil di kota Bucha di Ukraina "sangat mengganggu" tetapi tidak ada yang harus disalahkan sampai semua fakta diketahui.

"China mendukung semua inisiatif dan langkah-langkah yang kondusif untuk mengurangi krisis kemanusiaan di negara itu, dan siap untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencegah bahaya apa pun terhadap warga sipil,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

"Kebenaran dan penyebab insiden itu harus diverifikasi. Semua pihak harus menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar sebelum kesimpulan penyelidikan ditarik," imbuhnya seperti dilansir dari ABC News, Rabu (6/4/2022).



Zhao juga kembali mengulangi keberatan China terhadap sanksi, sambil menuduh Amerika Serikat (AS) telah memanipulasi situasi untuk mendapat keuntungan dari kekacauan dan menghasilkan banyak uang.

“Sejarah dan kenyataan telah membuktikan bahwa sanksi tidak membawa perdamaian dan keamanan, tetapi hanya membawa kerugian - kalah atau kerugian berlipat, menambah ekonomi dunia yang sudah sulit dan berdampak pada sistem ekonomi dunia yang ada,” ucap Zhao.

Pernyataan Zhao menegaskan pernyataan Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, yang sebelumnya menyerukan penyelidikan dan juga menggambarkan laporan serta gambar kematian warga sipil di Bucha sebagai "sangat mengganggu."

“Keadaan yang relevan dan penyebab spesifik dari insiden itu harus diverifikasi dan ditetapkan,” kata Zhang dalam pidatonya pada Dewan Keamanan pada hari Selasa.



“Sebelum gambaran lengkapnya jelas, semua pihak harus menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar,” ia menambahkan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)