Terungkap, Israel Ingin Tolong Assad dengan Imbalan Usir Iran dari Suriah

Selasa, 05 April 2022 - 13:54 WIB
loading...
A A A
"Dalam sistem diplomatik, kepercayaannya adalah bahwa dalam kondisi yang diciptakan, penerimaan Assad dari sini, dan pengusiran Iran dari sini adalah hasil terbaik yang bisa kami capai," kata pejabat senior Israel tersebut.

Setelah penarikan itu, Suriah kemudian akan diterima kembali ke Liga Arab dan akan banyak diinvestasikan oleh negara-negara Teluk Arab, terutama Uni Emirat Arab (UEA).

Namun, rencana itu tidak akan datang tanpa tuntutan politik, karena bertujuan untuk membuat Damaskus melakukan serangkaian reformasi yang akan disepakati di ibu kota Austria, Wina, setelah itu akan ada pemilu untuk menentukan kepemimpinan Suriah.

Netanyahu menyetujui rencana itu dan mengundang negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengan Israel untuk mendukung inisiatif tersebut, yang kabarnya sangat disukai oleh Yordania dan Mesir.

Pejabat itu mengatakan; "Meskipun ada kesepakatan di antara berbagai negara bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan...sebagai akibat dari kampanye pemilu yang sering di Israel, dan perubahan rezim di AS dan Israel di kemudian hari, prosesnya tidak berkembang."

Ada juga masalah apakah Assad bahkan mampu mencapai penarikan pasukan Iran dari negara itu karena kurangnya sumber daya yang cukup, yang Tel Aviv dan Washington secara khusus tidak percaya itu mungkin. Dalam keadaan seperti itu, keterlibatan internasional dibahas.

"Tidak ada cara lain untuk mengeluarkan Iran dari Suriah. Hanya kombinasi serangan militer dan proses diplomatik yang dapat membuat mereka mundur. Dalam rencana ini, tujuannya adalah menciptakan delegitimasi kehadiran Iran di Suriah," pejabat itu.

"Untuk itu, dukungan dan kesepakatan antara AS dan Rusia diperlukan, pertama dan terutama, dan itu memang tercapai."

Pada akhirnya, laporan itu menyatakan, rencana itu dibatalkan, tidak hanya karena perubahan dalam pemerintahan Israel dan Amerika, tetapi juga karena tampaknya semakin tidak layak.

"Situasi dapat tercipta di mana kita kalah. Kami berdua akan menjadi mitra 'halal' Assad dan ditinggalkan bersama Iran di Suriah," imbuh pejabat itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)