Khawatir Perang Nuklir, Rumania Bagi Pil Anti-Radiasi pada Warga Sipil

Senin, 04 April 2022 - 22:38 WIB
loading...
A A A
Setelah konflik Ukraina, Uni Eropa mendesak negara-negara anggotanya menimbun pil yodium yang dengan cepat menjadi produk yang langka.

Obat-obatan lain terkait dengan radiasi juga telah disebutkan UE untuk ditimbun bersama pakaian pelindung nuklir.

Brussels juga mengatakan pihaknya meningkatkan persiapan untuk menghadapi kemungkinan serangan kimia atau biologi.

Pada awal Maret, kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhskaya Ukraina, yang telah direbut pasukan Rusia, menjadi berita utama internasional.

Api dengan cepat dipadamkan, dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, "Tidak ada dampak kritis pada keselamatan di fasilitas itu.”

Moskow juga menunjukkan mereka telah menggagalkan upaya, yang disebut radikal Ukraina, untuk memotong pasokan listrik ke bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang menjadi lokasi bencana nuklir paling dahsyat di dunia pada 1986.

Rusia menempatkan senjata nuklirnya dalam siaga tinggi beberapa hari setelah meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Moskow menyebut "pernyataan agresif" yang dibuat NATO dan sanksi keuangan yang keras yang dijatuhkan pada Moskow oleh Barat.

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)