Mike Pence Hina Biden Presiden Terburuk dalam Sejarah Modern
loading...
A
A
A
Pembatasan, yang diberlakukan pemerintahan Donald Trump pada awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020, memungkinkan patroli perbatasan segera memindahkan para migran dari negara itu tanpa mengizinkan mereka mengajukan status pengungsi.
Mantan wakil presiden AS berbicara setelah jajak pendapat NBC News terbaru yang dilakukan pada akhir Maret menunjukkan peringkat popularitas Presiden Biden turun menjadi 40% saat pemilu paruh waktu AS semakin dekat.
Survei menunjukkan warga Amerika khawatir tentang ekonomi negara, dengan 64% responden tidak setuju dengan penanganan Biden dalam isu ekonomi.
Menurut jajak pendapat, 62% mengatakan pendapatan mereka telah menyusut di tengah meningkatnya biaya hidup karena mayoritas responden menganggapnya sebagai masalah terpenting yang dihadapi negara mereka.
Jajak pendapat juga menunjukkan warga Amerika umumnya tidak setuju dengan penanganan presiden terhadap isu-isu kebijakan luar negeri, dengan 51% percaya bahwa dia berkinerja buruk di bidang ini.
Secara khusus, para responden mengevaluasi secara negatif kebijakan Biden di Ukraina, dengan hanya 28% yang menilainya secara positif.
Terakhir kali Biden menikmati lebih dari 50% dukungan publik adalah pada awal masa jabatannya di Gedung Putih pada awal 2021.
Sejak itu, peringkat persetujuannya turun karena ketidakpuasan publik atas penarikan pasukan Amerika yang kacau dari Afghanistan, krisis perbatasan selatan, dan inflasi yang meroket.
Pemerintahan Biden telah gagal mengatasi masalah kenaikan inflasi selama beberapa bulan terakhir.
Pemerintah menyalahkan kondisi ekonomi pada warisan mantan Presiden Trump atau keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin memulai operasi militer khusus di Ukraina.
Mantan wakil presiden AS berbicara setelah jajak pendapat NBC News terbaru yang dilakukan pada akhir Maret menunjukkan peringkat popularitas Presiden Biden turun menjadi 40% saat pemilu paruh waktu AS semakin dekat.
Survei menunjukkan warga Amerika khawatir tentang ekonomi negara, dengan 64% responden tidak setuju dengan penanganan Biden dalam isu ekonomi.
Menurut jajak pendapat, 62% mengatakan pendapatan mereka telah menyusut di tengah meningkatnya biaya hidup karena mayoritas responden menganggapnya sebagai masalah terpenting yang dihadapi negara mereka.
Jajak pendapat juga menunjukkan warga Amerika umumnya tidak setuju dengan penanganan presiden terhadap isu-isu kebijakan luar negeri, dengan 51% percaya bahwa dia berkinerja buruk di bidang ini.
Secara khusus, para responden mengevaluasi secara negatif kebijakan Biden di Ukraina, dengan hanya 28% yang menilainya secara positif.
Terakhir kali Biden menikmati lebih dari 50% dukungan publik adalah pada awal masa jabatannya di Gedung Putih pada awal 2021.
Sejak itu, peringkat persetujuannya turun karena ketidakpuasan publik atas penarikan pasukan Amerika yang kacau dari Afghanistan, krisis perbatasan selatan, dan inflasi yang meroket.
Pemerintahan Biden telah gagal mengatasi masalah kenaikan inflasi selama beberapa bulan terakhir.
Pemerintah menyalahkan kondisi ekonomi pada warisan mantan Presiden Trump atau keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin memulai operasi militer khusus di Ukraina.